Menuju konten utama

Kunjungan Raja Salman dan KTT IORA Diamankan 18.161 Pasukan

TNI dan Polri mengerahkan pasukan gabungan pengamanan VVIP sebanyak 18.161 personel untuk mengamankan kunjungan Raja Salman dan KTT IORA yang berlangsung hampir bersamaan di awal Maret 2017. 

Kunjungan Raja Salman dan KTT IORA Diamankan 18.161 Pasukan
Pangkostrad yang juga Panglima Komando Gabungan Pengamanan (Pangkogabpam) VVIP Letjen TNI Edy Rahmayadi memeriksa kesiapan pasukan pengamanan VVIP di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (28/2/2017). Gelar dan pemeriksaan pasukan pengamanan VVIP tersebut dalam rangka kunjungan kerja Raja Arab Saudi dan konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 Indian Ocean Rim Association (IORA). ANTARA FOTO/Izaak/AGR.

tirto.id - TNI dan Polri akan mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al-Saud pada (1-9/3/2017) mendatang.

Di saat bersamaan, ribuan pasukan juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) ke-20 yang akan berlangsung pada (6-7/3/2017) di Jakarta. KTT ini diikuti perwakilan dari 21 negara, yakni Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Kenya, Komoros, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania,Thailand dan Yaman.

"Kekuatan pengamanan ini jumlahnya 18.161 orang. Mereka akan mengamankan Raja Salman mulai dari besok tanggal 1-3 Maret itu di Jakarta, selanjutnya berada di Bali sampai tanggal 9 Maret 2017," kata Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga menjabat Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Pengamanan VVIP di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Selasa (28/2/2017) sebagaimana dikutip Antara.

Edy memerinci pasukan gabungan TNI dan Polri yang terlibat dalam pengamanan VVIP kunjungan kenegaraan rombongan Raja Salman berjumlah 6.161 prajurit. Sementara personel untuk pengamanan VVIP KTT IORA mulai dari ring I sampai ring III mencapai 12.000 personel. Totalnya, mencapai 18.161 personel.

Tugas pengamanan VVIP ini, menurut Edy, akan dijalankan secara ketat dengan mengantisipasi setiap ancaman keamanan sejak dini. Kewaspadaan semakin ditingkatkan setelah ada peristiwa peledakan bom Bandung oleh residivis kasus terorisme, Yayat Cahdiyat.

"Semua sudah diantisipasi, sampai saat ini tidak ada penambahan pasukan yang bertugas langsung dalam pengamanan VVIP ini," kata Edy.

Edy meminta seluruh prajurit TNI dan Polri memegang teguh semua ketentuan yang berlaku dan perintah operasi serta melaksanakan Prosedur Tetap (Protap) pengamanan yang telah diatur.

"Laksanakan perintah pimpinan yang ada di lapangan dan selalu berkoordinasi seketat-ketatnya dengan satuan tugas maupun instansi terkait demi kelancaran operasional tugas kita bersama," kata dia.

Edy menegaskan, TNI-Polri tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin mengacaukan, memprovokasi maupun melakukan aksi-aksi yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pengamanan VVIP kali ini.

Sedangkan alutsista TNI yang akan dikerahkan pada pelaksanaan pengamanan VVIP kali ini terdiri dari tiga Heli Bell, 20 unit Rantis Anoa, enam unit Ransus Jihandak, empat KRI, dua unit Heli Bell NV 412 dan 2 unit Sea Raider serta satu unit Pesawat Boeing 737- 400.

Selain itu, juga dikerahkan satu unit C-130 VIP, satu unit C-295, tiga unit Heli NA S-332 VIP, satu unit Heli NA S-332, satu unit Heli SA-330, satu unit Heli EC-120B dan lainnya.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN RAJA SALMAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hukum
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom