Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-4: Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia

Kultum Ramadhan hari ke-4 puasa 2022 tentang perbuatan yang membuat puasa jadi sia-sia.

Kultum Ramadhan 2022 Hari ke-4: Hal yang Membuat Puasa Sia-Sia
Ilustrasi Bergosip. foto/istockphoto

tirto.id - Kultum singkat Ramadhan 2022 hari ke-4 akan mengangkat tema tentang hal apa saja yang membuat puasa jadi sia-sia.

Ada banyak keutamaan puasa di bulan Ramadan yang bisa diperoleh, namun ada beberapa hal yang harus dihindari agar puasa yang dilakukan jadi tidak sia-sia.

Rasulullah SAW bersabda:

"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ibnu Majah)

Berpuasa bukanlah hanya sekadar bisa menahan diri dari tidak makan dan tidak minum, namun puasa juga menahan diri dari segala sesuatu yang tidak diridai Allah SWT.

Oleh sebab itu, orang yang menjalankan ibadah puasa merupakan orang yang mempuasakan seluruh anggota badan dan panca-inderanya dari dosa.

Jangan sampai kita melakukan sesuatu yang justru bisa merusak amalan puasa, karena berpuasa diniatkan untuk lebih meningkatkan ketakwaan.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 183 Allah SWT berfirman:

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ

Yaa ayyuhal laziina aamanuu kutiba 'alaikumus Siyaamu kamaa kutiba 'alal laziina min qablikum la'allakum tattaquun

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. AL-Baqarah: 183).

Dikutip dari tafsir Kemenag, uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya: untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.

Beberapa hal yang dianggap merusak pahala puasa dan membuat puasa jadi sia-sia, seperti dilansir PA Buntok, adalah:

1. Berkata-kata keji dan mengumpat

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa,” (Hadis Muttafaq ’alaih).

2. Berghibah

Berghibah juga bisa membuat amalan puasa jadi sia-sia dan ini termasuk penyakit hati yang keluar dari lisan seseorang.

Berghibah bahkan diibaratkan dengan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal.

Firman Allah SWT yang artinya:

“Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Hujurat,49: 12)

3. Berdusta

Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan puasa orang yang suka berdusta:

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya” (HR. al-Bukhari).

4. Memfitnah

Fitnah merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dan perbuatan ini mampu merugikan banyak pihak, baik pembuat fitnah maupun yang difitnah.

Dalam Al-Baqarah ayat 217 Allah berfirman tentang bahayanya perbuatan fitnah:

"..berbuat fitnah lebih kejam daripada membunuh" (QS. Al Baqarah: 217).

Kemudian Allah berfirman:

اِذۡ تَلَـقَّوۡنَهٗ بِاَ لۡسِنَتِكُمۡ وَتَقُوۡلُوۡنَ بِاَ فۡوَاهِكُمۡ مَّا لَـيۡسَ لَـكُمۡ بِهٖ عِلۡمٌ وَّتَحۡسَبُوۡنَهٗ هَيِّنًا ‌ ۖ وَّهُوَ عِنۡدَ اللّٰهِ عَظِيۡمٌ

iz talaqqawnahuu bi alsinatikum wa taquuluuna bi afwaahikum maa laisa lakum bihii 'ilmunw wa tahsabuu nahuu haiyinanw wa huwa 'indl laahi 'aziim

Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar." (QS. An-Nur: 15).

Selain itu, hindari pula hal-hal yang mengarah kepada kemaksiatan dan keburukan, karena jika masih melakukannya, maka amal puasa yang kita jalankan akan menjadi sia-sia.

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom