tirto.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean menduga pembuat tabloid 'Indonesia Barokah' terasosiasi dengan salah satu pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pasalnya, isi dari tabloid itu menyudutkan sosok Prabowo.
"Kami meyakini ini terasosiasi dengan kubu 01 (Jokowi-Ma'ruf Amin) karena tabloid itu isinya fitnah semua kepada Prabowo, siapa lagi yang nelakukan itu ya selain 01," ujar Ferdinand kepada Tirto, Rabu (23/1/2019).
Tabloid dengan framing berita yang disebut sengaja menyerang calon presiden Prabowo Subianto ditemukan di beberapa daerah di Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Tabloid tersebut dikirim ke masjid-masjid dengan bungkus amplop cokelat.
Kata Ferdinand, tabloid ini tak jauh beda dengan tabloid Obor Rakyat yang masif menyebar pada Pilpred 2014.
"Polanya sama sekali [dengan Obor Rakyat], menyebarkan tabloid isinya fitnah. Siapa orang yang di belakangnya, kami akam ambil langkah hukum ke polisi atau Bawaslu," jelas Ferdinand.
Menurutnya pembuatan tabloid seperti ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi, apalagi disebarkan ke sejumlah kota di Indonesia. Ferdinand pun mencurigai adanya aktor intelektual dengan sokongan dana besar, sehingga bisa memproduksi dan menyebarkan tabloid ini.
"Tentu yang bisa melakukan ini adalah orang yang punya uang banyak, siapa itu, temtu yang punya kekuasaan lah yg punya uang bamyak," pungkas Ferdinand.
Sebelumnya Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku tak tahu sama sekali soal tabloid Indonesia Barokah. Tabloid tersebut terbit secara masif di kawasan Jawa Tengah, basis yang bisa dikatakan mayoritas pendukung Jokowi.
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk kampanye TKN menghadapi serangan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Paslon nomor urut 02 tersebut belakangan memang mencoba merangkul pemilih dari Jawa Tengah. Posko pemenangan mereka pun didirikan di seberang posko PDIP di Solo.
"Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Ma’ruf tidak tahu menahu tentang tabloid Indonesia Barokah. Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa kami berkomitmen untuk mengedepankan narasi positif, bukan hoax, berdasarkan fakta dan bukan kebohongan," jelas Ace kepada Tirto, Rabu (23/1/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Irwan Syambudi