tirto.id - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut persoalan daftar pemilih masih ada jelang pemilu 2019 karena dampak dari buruknya penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu 2009.
Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto berkata ada banyak manipulasi daftar pemilih saat pemilu 2009. Kondisi itu berdampak pada banyaknya perbaikan yang harus dilakukan dalam pendataan pemilih saat ini.
"Ini kan sisa-sisa 2009 [...] Di 2009 terjadi manipulasi DPT dan dijadikan alat [...] Pemerintah Pak Jokowi mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Sehingga DPT bisa dilakukan perbaikan-perbaikan dan itu yang menjadi konsen kami," kata Hasto di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Persoalan daftar pemilih mencuat setelah tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim menemukan 25 data ganda di Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang sudah ditetapkan KPU. Mereka menilai data itu rawan disalahgunakan pada pemilu mendatang.
Klaim itu diungkap saat rapat sekjen parpol koalisi Prabowo-Sandiaga, Senin (3/9/2018) malam. Lantaran itu, koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga meminta KPU menunda penetapan DPT yang rencananya dilakukan Rabu (5/9/2018).
"Jadi terkait DPT kita bekerjasama. Kubu Pak Prabowo dan Sandi, kemudian kubu Pak Jokowi-Ma'ruf, mari kita bekerjasama mendorong KPU, agar DPT melindungi hak konstitusional warga negaranya," ujar Hasto.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora