tirto.id - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Pertemuan Asia-Eropa (KTT ASEM) ke-11 di Ulan Bator, Mongolia, pada 15-16 Juli, Indonesia akan melakukan penguatan koneksitas antarkawasan Asia dan Eropa.
"Pada pertemuan itu, Indonesia mendorong koneksitas di ASEM. Indonesia melihat perlunya membangun koneksi, tidak hanya dari segi infrastruktur tetapi juga dari sektor ekonomi dan 'people-to-people contact'," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (14/7).
Di samping itu, beberapa isu utama yang akan dibahas Indonesia pada KTT ASEM ke-11, antara lain penguatan pilar kerja sama ekonomi ASEM dengan lebih konkret dan masa depan ASEM.
“Indonesia akan mendorong kerja sama ekonomi, pendidikan, serta preferensi terhadap konsep konektivitas yang komprehensif dan inklusif di kawasan Eropa dan Asia,” papar Arrmanatha.
Pembangunan infrastruktur yang meningkatkan koneksitas, serta mendorong peningkatan kerja sama bisnis, pariwisata, perdagangan, investasi, dan lain-lain juga menjadi fokus pembahasan Indonesia dalam KTT ASEM.
"Indonesia juga akan menekankan pentingnya kerja sama penyebaran budaya damai dan toleransi," kata Arrmanatha.
Dalam pertemuan antarnegara-negara Asia dan Eropa pada 15-16 Juli mendatang itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir didampingi Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.
"Bapak Wapres didampingi oleh Wamenlu bertolak ke sana (Ulan Bator). Ini merupakan KTT ASEM ke-11 dan sekaligus ulang tahun ASEM ke-20," ungkap Armanatha.
KTT ASEM kali ini mengangkat tema "20 Years of ASEM: Partnership for the Future through Conectivity" (20 Tahun ASEM: Kemitraan untuk Masa Depan melalui Konektivitas).
Arrmanatha menambahkan, KTT ASEM ke-11 akan menghasilkan dua dokumen, yaitu Deklarasi Ulanbator dan chairman statement (Pernyataan Pimpinan KTT ASEM ke-11).
"Asia-Europe Meeting" atau ASEM yang didirikan pada 1996, saat ini beranggotakan 53 mitra, yang terdiri dari 21 negara Asia, 30 negara Eropa, Sekretariat ASEAN, dan Uni Eropa.
ASEM merupakan forum dialog yang ditujukan untuk menciptakan kemitraan dan kemajuan Asia-Eropa, memperkuat dialog yang setara dan membangun hubungan saling pengertian antarkedua kawasan.
Tiga pilar kerja sama, yaitu politik, ekonomi, dan sosial budaya merupakan fokus utama dalam ASEM.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari