Menuju konten utama

KSP Sebut Dana untuk Bangun Hunian ASN di IKN Nusantara Terbatas

Pemerintah masih merumuskan skema pembiayaan lain untuk pembangunan hunian ASN, misalnya lewat ibuKerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

KSP Sebut Dana untuk Bangun Hunian ASN di IKN Nusantara Terbatas
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan perumahan subsidi di Kabubaten Bogor, Jawa Barat , Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Febry Calvin Tetelepta menyebut dana untuk membangun hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terbatas. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hanya mampu membangun 2.500 rumah untuk ASN di ibu kota baru.

"Dalam rapat koordinasi PUPR menyampaikan kesiapannya untuk membangun 2.500 unit hunian untuk pemindahan ASN dan anggota TNI-Polri tahap awal di kawasan IKN," kata Febry di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (3/2/2022).

Febry menyebut jumlah itu masih jauh dari kebutuhan tahap awal pemindah ASN dan anggota TNI-Polri ke Nusantara.

Berdasarkan data Bappenas, jumlah ASN yang dipindahkan ke IKN Nusantara pada tahap awal sebanyak 7.687 orang. Mereka terdiri dari 1.971 ASN dan 5.716 anggota TNI-Polri termasuk Paspampres hingga BIN.

"Pembiayaan PUPR hanya cukup untuk 2.500 hunian," kata dia.

Febry mengklaim pemerintah tengah berupaya memenuhi target hunian bagi ASN di IKN Nusantara. Pemerintah juga tidak menutup ruang kerja sama dengan pihak swasta.

"Pemerintah sedang merumuskan skema pembiayaan lain, bisa dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), bisa juga melalui pemberdayaan peran swasta dan BUMN," kata Febry.

Febry mengatakan kebutuhan rumah bagi ASN di ibu kota baru masih bisa bertambah.

"Jumlah itu masih belum final ya, karena belum ada keputusan secara resmi. KSP akan mendorong agar segera ada ketetapan. Karena ini nanti juga menyangkut pembagian berapa yang berkantor di sharing office, berapa yang tersebar," kata dia.

Baca juga artikel terkait IKN NUSANTARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan