Menuju konten utama

Kronologi Turki Serang Suriah Respons Pengeboman di Istanbul

Berikut kronologi serangan Turki di Suriah sebagai respons pengeboman di Istanbul. 

Kronologi Turki Serang Suriah Respons Pengeboman di Istanbul
Orang-orang melihat lokasi yang rusak akibat serangan udara Turki yang menghantam pembangkit listrik di desa Taql Baql, di provinsi Hasakeh, Suriah, Minggu, 20 November 2022. (AP Photo/Baderkhan Ahmad)

tirto.id - Turki meluncurkan serangan udara mematikan di wilayah utara Suriah dan Irak pada hari Minggu, 20 November 2022. Serangan itu menargetkan kelompok Kurdi karena dianggap bertanggung jawab dalam kasus pengeboman di pusat kota Istanbul.

Seperti dikutip AP News, Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, pesawat tempur menyerang pangkalan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat Suriah (YPG).

Dalam konteks ini, pada 13 November lalu, sebuah ledakan bom mengguncang jantung kota Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai 81 orang, tepatnya di Jalan Istiklal, Lapangan Beyoglu, Istanbul.

Al Jazeera memberitakan, orang yang diduga memasang bom di bangku itu adalah wanita Suriah bernama Ahlam Albasir. Dia ditangkap di pinggiran Istanbul pada Senin pagi. Selain dia, ada 46 orang ditahan karena diduga terkait dengan serangan itu.

Berdasarkan keterangan Departemen Kepolisian Istanbul, wanita bernama Albasir itu mengaku punya hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang dan berafiliasi dengan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).

PKK dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Washington Post memberitakan, PKK mengklaim pemerintah telah menggunakan mereka sebagai dalih untuk bergerak melawan pasukan Kurdi di Suriah.

Turki Diklaim Punya Hak Membela Diri?

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan, seperti tertuang dalam Pasal 51 Piagam PBB, Turki diklaim punya hak membela diri dalam meluncurkan operasi yang disebut "Claw-Sword" pada Sabtu malam.

Menurut kementerian itu, pihaknya menargetkan daerah yang "digunakan sebagai basis oleh teroris dalam serangan mereka di negara kita."

Turki tidak memberikan penjelasan secara rinci tentang operasinya tadi malam. Akan tetapi, pejabat Kurdi Suriah mengklaimn serangan udara Turki telah menyebabkan kematian warga sipil.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan, serangan udara Turki menyasar Kobane di timur laut Suriah. Serangan udara itu mengakibatkan “kematian dan luka-luka”, tapi mereka tidak merinci jumlah korbannya.

Al Jazeera memberitakan, Kobane adalah kota dengan mayoritas diisi oleh Kurdi, terletak di dekat perbatasan Turki, yang direbut dari ISIL (ISIS) pada akhir 2014 lalu.

“Kobane, kota yang mengalahkan ISIS, dibombardir oleh pesawat pendudukan Turki,” twit Farhad Shami, kepala pusat media SDF.

Juru bicara SDF itu mengatakan dua desa yang dihuni oleh pengungsi internal (IDP) di Suriah utara juga telah diserang.

“Pesawat pendudukan Turki menembaki desa al-Beilonya yang berpenduduk padat dengan pengungsi Afrin yang dipindahkan secara paksa pada tahun 2018,” katanya.

“Selain desa Dahir al-Arab yang dihuni oleh pengungsi Ras al-Ain yang juga terpaksa mengungsi akibat pendudukan Turki pada 2019 lalu,” imbuhnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya