Menuju konten utama

Kronologi Penemuan Mayat Ayah-Anak di Koja dan Misteri Kematian

Kronologi penemuan ayah dan anak di Koja dan misteri penyebab kematiannya. Sang ibu menjadi saksi kunci dari kasus kematian ini.

Kronologi Penemuan Mayat Ayah-Anak di Koja dan Misteri Kematian
Ilustrasi Mayat. foto/Istockphoto

tirto.id - Ayah dan anak ditemukan tewas membusuk di dalam rumah tempat tinggal mereka yang berlokasi di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu, 29 Oktober 2023.

Diketahui, dua jenazah itu adalah HR yang berusia 50 tahun dan anaknya AQ yang masih balita berusia 2 tahun. Ayah dan anak itu ditemukan oleh warga, menurut pengakuan warga saat kejadian penemuan itu, istri HR berinisial NP berusia 32 tahun terduduk lemas di dekat mayat.

Tidak hanya itu, ditemukan pula anak pertama mereka berjenis kelamin perempuan berinisial ADA berusia empat tahun dalam kondisi lemas. Kemudian, istri dan anak pertama mereka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kematian ayah dan anak itu, namun pihak kepolisian sudah menetapkan bahwa sang istri adalah saksi kunci dalam peristiwa ini.

Akan tetapi, kondisi psikologis dari NP belum memungkinkan untuk pihak kepolisian melakukan pendalaman kasus. Sehingga, pihak kepolisian masih menunggu dan berharap kasus ini segera terungkap.

Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara memaparkan, berdasarkan hasil otopsi jenazah, diduga waktu kematian ayah dan anak itu berbeda, yang mana sang ayah lebih dahulu meninggal dunia disusul oleh sang anak.

"Jadi ada perbedaan usia kematian, bapak tadi khususnya. Kematiannya sekitar 10 hari ke atas, sementara anak berada di usia kematian tiga hari," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan dikutip Antara News.

Kronologi Penemuan Mayat Ayah dan Anak di Koja

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menjelaskan kronologi penemuan mayat ayah dan anak di Koja.

Menurut Iverson kejadian bermula ketika warga sekitar mencium aroma busuk dari dalam rumah. Warga lantas melaporkan kepada Babinsa, mereka lalu memeriksa rumah itu. Warga dan petugas Babinsa menemukan HR tewas di lorong rumah seperti hendak menuju ke kamar.

Iverson memastikan dua mayat itu berserta istri dan anak pertamanya berada di dalam rumah yang tidak terkunci. Pasalnya, kata Iverson ketika warga mencium bau busuk dan ingin memeriksa ke dalam rumah, pintu bisa dibuka dari luar dengan hanya memutar gagangnya.

Ini kemudian menimbulkan pertanyaan, ungkap Iverson, mengapa anggota keluarga tidak melaporkan bahwa ada dua anggota keluarga meninggal dunia. Untuk itu, sang istri akan dimintai keterangan setelah kondisinya stabil.

Berdasarkan keterangan dari tetangga depan rumah yang bernama Sugandi berusia 70 tahun, pada saat penemuan itu istri dari korban berada di ruang tamu dalam posisi duduk namun sudah lemas. Petugas sempat bertanya kepada istri korban, namun dia tidak menjawab.

Sugandi juga menjelaskan anak pertama korban ditemukan lemas berada di dalam kamar, anak itu lalu diambil oleh pihak keluarga melalui jendela. Sugandi menduga anak itu tidak bisa keluar karena terhalang mayat ayahnya yang berbadan besar. Barangkali anak berusia 4 tahun itu kata Sugandi tidak bisa melangkah.

Baca juga artikel terkait PENEMUAN MAYAT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Hukum
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra