Menuju konten utama

Kronologi Pembacokan Mahasiswa Katolik Pamulang saat Doa Rosario

Pembacokan diduga dialami mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam), Minggu, 5 April 2024, di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, saat melakukan ibadah.

Kronologi Pembacokan Mahasiswa Katolik Pamulang saat Doa Rosario
Ilustrasi pemukulan seorang pria. FOTO/Istock

tirto.id - Kasus pengeroyokan hingga berujung pemukulan dan pembacokan dialami sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) pada Minggu, 5 April 2024, di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten. Korban dikatakan sedang melakukan ibadah. Bagaimana kronologi peristiwa ini?

Mengutip sebuah akun Instagram @infotangerangkota, dua orang wanita menceritakan lewat sebuah video. Mereka mengaku temannya sedang melakukan ibadah doa Rosario.

Kemudian datang seseorang yang disebut sebagai Pak RT. Sambil teriak, sang RT melarang para mahasiswa untuk menyelenggarakan ibadah dan meminta segera pindah ke gereja.

"Sekelompok mahasiswa sedang ibadah, tiba-tiba Dateng pak RT diduga melarang mahasiswa tersebut beribadah. Kejadian di Setu, Tangerang Selatan," tulis akun tersebut.

Pada slide kedua, sang pemilik akun mengunggah video pernyataan dari sekelompok orang. Mereka melaporkan kepada pihak berwajib atas kejadian pengeroyokan yang diduga terjadi akibat provokasi yang dilakukan oknum RT di wilayah Unpam.

Mahasiswa tersebut dikatakan sedang melakukan doa bersama hingga terjadi upaya pengeroyokan yang berujung pemukulan dan pembacokan. Korban bernama Aurelia Ceril Cica Remasya Al-Islami.

Kronologi Kejadian & Update Kasus

Pada hari Minggu (5/5/2024) malam hari, sejumlah mahasiswa yang mayoritas asal Universitas Pamulang (Unpam) menggelar doa bersama menurut agama Katolik.

Beberapa warga kemudian dilaporkan merasa terganggu dengan kegiatan para jemaah peribadatan Doa Rosario itu. Tokoh sekitar seperti RT lantas menegur dan mengingatkan agar bubar. Alasannya sudah terlalu malam.

Namun demikian, hal ini justru menimbulkan kesalahpahaman. Acara tak kunjung bubar, hingga terjadi adu mulut dan adu fisik antara warga sekitar dengan jemaah.

Selama terjadi keributan, beberapa warga lain dilaporkan mencoba untuk melerai. Namun nahas, ia justru malah terkena pukulan. Para jemaah peribadatan Doa Rosario itu juga ada yang mengalami luka bekas sabetan senjata tajam. Korban seorang mahasiswi Unpam.

Aparat keamanan melalui Polres Metro Tangerang Selatan sudah melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus dugaan kekerasan yang dialami mahasiswa Unpam ketika melakukan ibadah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi menyatakan pihaknya akan mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari fakta-fakta.

"Terkait laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki fakta-fakta di TKP," tutur Alvino, seperti dikutip Antaranews, Senin, 6 Mei 2024.

Polres Metro Tangerang Selatan turut melakukan panggilan terhadap ketua RT setempat dan tokoh masyarakat hingga melibatkan beberapa pihak.

"Polres Tangsel juga melakukan langkah dan upaya dengan cara klarifikasi/berkoordinasi dengan, Ketua RT, Ketua RW, Kepala kelurahan, FKUB/tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda," tambah Kasi Humas Polres Tangsel AKP M. Agil Sahril.

Satu orang dilaporkan sudah diamankan aparat atas kasus dugaan pembacokan terhadap mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam).

Kendati demikian, Polres Metro Tangerang Selatan menolak untuk menjelaskan peran yang dilakukan pelaku. Proses pemeriksaan dan pendalaman kasus saat ini masih sedang berlangsung.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra