Menuju konten utama

Kronologi Demo Tolak UU Pers di Parlemen Georgia Berujung Rusuh

Ribuan demonstran Georgia berkumpul menyuarakan protes terkait kebebasan pers. 

Kronologi Demo Tolak UU Pers di Parlemen Georgia Berujung Rusuh
Para pengunjuk rasa berkumpul di dekat pagar keamanan yang rusak di gedung parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Selasa malam, 7 Maret 2023.(Foto AP/Zurab Tsertsvadze)

tirto.id - Unjuk rasa terjadi di depan gedung parlemen Georgia pada Selasa, 7 Maret 2023, waktu setempat. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang menentang kebijakan terkait kebebasan pers.

Seperti dilaporkan AP News, undang-undang Georgia bakal memasukkan daftar media maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang menerima pendanaan dari luar negeri sebagai agen asing.

Sejumlah organisasi internasional telah menyuarakan keprihatinan terkait rancangan undang-undang tersebut. Menurut mereka, rancangan ini bertentangan dengan perkembangan demokrasi di Georgia.

Sebagai akibat dari rencana pengesahan undang-undang, ribuan demonstran berkumpul di Tbilisi, ibu kota Georgia selama berhari-hari, demi menyuarakan protes.

Polisi setempat menyatakan beberapa petugas mengalami luka-luka akibat peristiwa bentrokan yang telah terjadi. Sedangkan dari para pengunjuk rasa juga mengklaim sejumlah demonstran mengalami hal yang sama.

Demo Georgia

Seorang petugas polisi Georgia menahan seorang pengunjuk rasa selama protes di luar gedung parlemen Georgia di Tbilisi, Georgia, Rabu, 8 Maret 2023. (Foto AP/Zurab Tsertsvadze)

Polisi Bubarkan Demonstran dengan Gas Air Mata

Mengutip keterangan Reuters, polisi turut menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes yang terjadi di luar gedung parlemen Georgia.

Disebutkan, polisi yang memakai perisai anti huru-hara juga melakukan penangkapan terhadap sejumlah pengunjuk rasa yang berada di sepanjang jalan utama kota, Rustaveli Avenue.

Beberapa jam sebelum terjadi insiden, demonstran dilaporkan melemparkan bom molotov dan batu. Kerumunan massa yang berkumpul di luar parlemen lalu menyingkirkan pagar penghalang di luar gedung.

Perdana Menteri Georgia, Giorgi Garibashvili menyatakan kembali dukungannya terhadap undang-undang ini. Bagi Garibashvili, ketentuan-ketentuan yang diusulkan mengenai "agen asing" itu sudah memenuhi standar Eropa dan secara global.

Di lain sisi, Presiden Georgia, Salome Zourabichvili memberikan sikap yang berbeda. Zourabichvili siap memveto isi undang-undang tersebut jika rancangannya sudah masuk ke ruang kerja.

Zourabichvili juga menegaskan terkait dukungan kepada para pengunjuk rasa yang melakukan protes terhadap undang-undang ini.

"Saya berdiri di New York, dan di belakang saya ada Patung Liberty. Ini adalah simbol yang selalu diperjuangkan oleh Georgia, kita telah sampai pada hari ini," kata Salome Zourabichvili, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan di AS dalam waktu bersamaan.

"Saya bersama Anda, karena hari ini Anda mewakili Georgia yang merdeka. Georgia, yang melihat masa depannya di Eropa dan tidak akan memberikan hak kepada siapa pun untuk mengambil masa depan ini. Hukum ini harus dihapuskan dalam bentuk apapun," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto