Menuju konten utama

Krisis Toilet yang Memicu Perceraian dan Masalah Kesehatan

Krisis akses ke toilet dapat menyebabkan orang bercerai, pemerkosaan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Krisis Toilet yang Memicu Perceraian dan Masalah Kesehatan
Ilustrasi interior toilet. Getty Images/iStockphoto.

tirto.id - Pengadilan wilayah Rajasthan, India mengabulkan permohonan seorang perempuan yang nekat menceraikan suaminya karena tak disediakan toilet di rumah. Perceraian itu terjadi di saat usia pernikahan mereka memasuki tahun ketujuh.

“Perempuan tersebut telah mengajukan petisi perceraian pada 20 Oktober 2015 di pengadilan keluarga. Perempuan itu dalam petisinya mengatakan bahwa ia sudah menikah sejak 2011. Sejak saat itu, setelah mendapat berbagai jaminan, suaminya gagal membangun toilet dan memaksanya untuk buang air besar di tempat terbuka,” kata pengacara perempuan tersebut yang bernama Rajesh Sharma.

Menurut Hakim Rajendra Kumar Sharma, bila seorang suami atau laki-laki tak menyediakan toilet di rumah selama lima tahun pernikahan, sudah dianggap sebagai kekejaman karena sama saja tak memberi kenyamanan bagi pasangannya. Rajesh Sharma hanya contoh perempuan yang harus berhadapan dengan berbagai penyakit akibat menahan hasrat buang air besar akibat tak bebas melakukan buang air besar. Perempuan malang ini harus menahan buang air besar hingga di malam hari.

Dalam laporan BBC, kondisi ini malah memicu tindak kejahatan seperti pemerkosaan. Anak-anak perempuan juga menjadi rentan terhadap pemerkosaan karena minimnya toilet yang seharusnya menjadi kebutuhan mendasar.

Baca juga: Kontroversi di Balik Toilet

Ironisnya, persoalan toilet yang bisa memicu perceraian di pengadilan India baru akan diterima bila disertai dengan bukti kekejaman, kekerasan hingga soal tuntutan finansial. Persoalan toilet ini, tak hanya jadi masalah konyol bagi mereka yang sudah menikah. Seorang perempuan India Uttar Pradesh menolak untuk menikah dengan tunangan karena sang kekasih menolak untuk membangun toilet.

Persoalan toilet dan buang air sembarang tempat salah satu masalah yang memalukan di India. Dalam laporan wateraid,org, pada 2015, India menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yaitu 774,2 juta penduduk yang hidup tanpa memiliki toilet pribadi.

Perdana Menteri India Narendra Modi saat masa kampanye pernah mengungkapkan untuk menuntaskan masalah minimnya toilet di negaranya. Modi mengklaim sudah membangun 20 juta toilet dan gerakan “Clean India” selama dua tahun kepemimpinannya. Bill Gates bahkan memberi ucapan atas kinerja Modi tersebut.

Sayangnya, hasil yang dianggap membanggakan itu hancur ketika investigasi jurnalis The Indian Express di daerah Mungeli dan Dhamtari yang berstatus open defecation free (ODF) istilah yang diberikan pemerintahan Modi. Investigasi menemukan ratusan rumah di wilayah tersebut tak memiliki toilet pribadi.

Baca juga: Kloset-Kloset Jepang yang Membingungkan

Sedangkan di wilayah lainnya yang sudah dibangun toilet pribadi terkadang warganya masih tetap memilih untuk buang air besar di tempat terbuka karena faktor kebiasaan dan minimnya edukasi tentang pentingnya toilet. Persoalan ini tak hanya terjadi di India. Menurut laporan Wateraid.org yang berjudul It's No Joke: The State of the World's Toilets 2015 menunjukkan data bahwa 2,3 miliar penduduk di dunia masih tak memiliki toilet pribadi atau hampir sepertiga penduduk dunia.

Bila melihat dari perbandingan penduduk yang tidak memiliki toilet dengan total populasi, maka negara-negara di Afrika menduduki posisi teratas. Di Sudan Selatan, sekitar 93,3 persen dari populasi negara tersebut tak memiliki toilet pribadi. Setelahnya disusul Niger atau sekitar 89,1 persen dari populasi tak memiliki toilet pribadi.

Sedangkan jika dilihat dari jumlah penduduk, maka India adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang tak memiliki toilet pribadi. Cina menempati posisi ketiga dengan jumlah 329,8 juta penduduk. Di posisi ketiga ada Nigeria dengan 130 juta penduduk yang tak memiliki akses ke toilet pribadi.

Infografik mencari wc pribadi

Indonesia juga masuk dalam daftar negara-negara yang punya akses minim terhadap toilet pribadi. Dalam laporan wateraid tersebut, Indonesia berada persis di bawah Nigeria dengan 100,1 juta penduduk yang tak memiliki toilet pribadi.

Konsekuensinya, bila tak ada toilet maka penduduk memilih untuk melakukan buang air besar di sembarang tempat atau di ruang terbuka. Dalam laporan itu menyebutkan penduduk di Asia menjadi yang paling banyak melakukan buang air sembarangan berdasarkan rasio per kilometer persegi.

Dalam deretan 10 besar tersebut terdapat lima negara Asia seperti India, Nepal, Kamboja, Pakistan dan Indonesia. India menjadi yang terbanyak melakukan buang air besar di ruang terbuka yakni 173 orang per satu kilometer.

Baca juga: Tahun Ini Tibet Lakukan Revolusi Toilet

Indonesia berada di posisi ke-10 dengan 27 orang per kilometer yang melakukan buang air besar di ruang terbuka atau sembarangan. Dalam laporan Antara, khusus Jakarta, terdapat sekitar 1 juta penduduk yang buang air besar secara sembarangan.

Dari sisi masyarakat pada dasarnya tak jauh berbeda dengan India karena kesadaran untuk membangun toilet masih sangat rendah. Salah satu alasannya karena tak memiliki dana yang cukup. Selain itu, kebiasaan buang air besar di sungai dan tempat lainnya sulit ditinggalkan karena sudah menjadi kebiasaan.

Kebiasaan ini tentu memengaruhi kondisi kesehatan lingkungan yang buruk. Penyakit yang kemudian muncul misalnya diare. Menurut laporan UNICEF, pada 2013, lebih dari 340 ribu balita meninggal karena diare akibat kurangnya kebersihan lingkungan. Selain itu bisa juga menyebabkan penyakit kolera.

"Kesehatan tanpa akses jamban atau sanitasi dan air bersih tidak akan bisa terwujud, untuk penyediaan itu menjadi kewenangan Kementerian PU dan Perumahann Rakyat, dan Pak Menteri PU menyatakan tugas beliau termasuk penyediaan akses air bersih," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan toilet secara khusus tak masuk dalam prioritas utama Jokowi di program infrastrukur yang masif. Pada dasarnya urusan akses toilet berpengaruh besar bagi penduduk sehingga penting bagi setiap rumah memiliki toilet dan tak ada lagi ada orang-orang yang buang air besar sembarangan.

Baca juga: Kota Paling Kotor dan Flying Toilets

Baca juga artikel terkait TOILET atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Suhendra