Menuju konten utama

Korea Utara Luncurkan Uji Coba Satelit Mata-mata: Ada Apa?

Korea Selatan, Jepang, dan AS mendeteksi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara.

Korea Utara Luncurkan Uji Coba Satelit Mata-mata: Ada Apa?
pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memantau uji coba "motor bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi" di tempat peluncuran rudal Sohae Korea Utara Kamis, 15 Desember 2022. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

tirto.id - Korea Utara pada hari Senin, 19 Desember 2022 mengatakan, negaranya menembakkan satelit uji coba tahap akhir. Ini adalah kemampuan militer utama yang dibanggakan Kim Jong Un dengan sistem senjata teknologi tinggi lainnya.

Seperti dikutip AP News, Kantor Berita Pusat resmi Korea Utara, KNCA merilis foto hitam putih beresolusi rendah yang menunjukkan pemandangan luar angkasa ibu kota Korea Selatan dan Incheon. Ini adalah upaya nyata untuk menunjukkan kalau Korut bisa mengakuisisi alat pengawasan untuk memantau negara saingannya.

KNCA memberitakan, Administrasi Pengembangan Kedirgantaraan Nasional Korea Utara menyebut hasil tes itu sebagai “keberhasilan penting yang telah melewati proses terakhir peluncuran satelit pengintaian.”

Mereka akan menyelesaikan persiapan untuk satelit pengintaian militer pertamanya pada bulan April tahun depan.

“Dari gambar yang dirilis, resolusinya tidak terlalu mengesankan untuk pengintaian militer,” kata Soo Kim, seorang analis keamanan di RAND Corporation yang berbasis di California.

“Saya akan mencatat, bagaimanapun, bahwa ini mungkin perkembangan yang sedang berlangsung, jadi kita dapat melihat lebih banyak peningkatan pada kemampuan pengintaian militer Korea Utara dari waktu ke waktu.”

uji coba rudal korea utara (KCNA via KNS)

uji coba 'motor bahan bakar padat dengan daya dorong tinggi' di Tempat Peluncuran Satelit Sohae di Korea Utara Kamis, 15 Desember 2022. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Sementara itu, pihak berwenang Korea Selatan, Jepang, dan AS mengatakan pada Minggu bahwa mereka telah mendeteksi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara dari daerah barat laut Tongchang-ri, tempat landasan peluncuran satelit Korea Utara.

Sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, kata mereka, kedua rudal itu terbang sekitar 500 kilometer (310 mil) pada ketinggian maksimum 550 kilometer (340 mil).

Lee Choon Geun, seorang peneliti di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korea Selatan mengatakan, Korea Utara kemungkinan menembakkan dua rudal dengan jenis kamera yang berbeda. Satu untuk citra dan video hitam-putih, yang lainnya untuk warna. Sebab, media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa uji coba hari Minggu melibatkan kedua jenis kamera.

Lee mengatakan, analisis foto peluncuran juga menunjukkan, kemungkinan rudal itu adalah jenis baru dari senjata berbahan bakar cair yang dapat digunakan untuk tujuan militer serta mengirim satelit ke orbit.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya