tirto.id - Korban banjir di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kesulitan memperoleh air bersih dan bahan pangan pokok.
Banjir yang melanda daerah Natal Baru, Sumber Makmur dan Bagendang Tengah di Kecamatan Mentaya Hilir Utara dalam sepekan terakhir menyebabkan permukiman warga tergenang. Sejumlah warga mengungsi akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
"Kalau ada bantuan air bersih. Selama ini kami mengandalkan air hujan. Kalau air sungai ini kan sudah tidak bagus," kata Nurbayah, korban banjir di Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Selasa (31/5/2022).
Diana, warga Desa Bagendang Tengah yang lain, juga kesulitan memperoleh air bersih untuk minum dan keperluan sehari-hari akibat banjir.
"Banyak yang gatal-gatal sejak banjir [karena kesulitan mendapat air bersih untuk mandi]," kata Diana.
Warga Desa Bagendang Tengah menyampaikan keluhan mereka mengenai dampak banjir kepada Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur, Rudianur yang datang mengunjungi mereka.
"Seperti yang mereka sampaikan tadi, warga membutuhkan pemeriksaan kesehatan dan pasokan air bersih. Saya berharap pemerintah daerah segera membantu korban banjir di sini," kata Rudianur yang telah mengunjungi korban banjir di Desa Natal Baru dan Sumber Makmur.
Rudianur khawatir banjir menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar jika pemerintah tidak segera turun tangan membantu warga yang terdampak bencana.
Selain di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, bencana hidrometeorologi juga terjadi di Dusun Kalap, Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Sebanyak enam rumah nelayan hancur akibat disapu banjir rob pekan lalu, Senin (23/5/2022).
Banjir rob atau pasang air laut dengan ketinggian sekitar satu meter tiba-tiba menghantam kawasan tersebut. Warga setempat sempat menyelamatkan diri sehingga tidak sampai ada korban jiwa.
Editor: Gilang Ramadhan