Menuju konten utama

Konversi Motor Listrik Lambat, Realisasi Tak Sampai 1% Target

Pada tahun 2023, realisasi konversi motor listrik baru 181 unit dari target 50.000 unit.

Konversi Motor Listrik Lambat, Realisasi Tak Sampai 1% Target
Seorang pramuniaga merapikan motor listrik di sebuah diler di Jalan Fatmawati, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/8/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.

tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan realisasi dari program konversi motor listrik pada 2023 baru mencapai 181 unit. Realisasi tersebut tak sampai 1 persen target pemerintah yang sebesar 50.000 unit.

Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Jisman Parada Hutajulu menuturkan, dari realisasi 181 motor yang dikonversi hingga 31 Desember 2023, sebanyak 145 di antaranya sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah dengan total Rp1,4 miliar.

"Jadi sudah ada 181 permohonan selesai dikonversi. Nah 145 permohonan telah menerima bantuan pemerintah dengan total nilai total Rp1,4 miliar dengan rincian ada 137 unit dengan bantuan Rp10 juta dan 8 unit dengan bantuan Rp7 juta," ucap Jisman dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Rencana Kerja 2024 Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Sementara itu, terdapat 36 permohonan yang masih sedang diuji untuk memastikan kesesuaian dalam pengajuan Surat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) pada 2024.

Untuk diketahui, Indonesia saat ini memiliki sebanyak 28 bengkel konversi yang telah bersertifikat Kemenhub dan 13 bengkel konversi yang sudah terdaftar dalam platform digital, dengan kapasitas konversi mencapai 38.124 unit per tahun.

"Platform digital nanti ini biar termonitor, terkendalikan nanti kita lihat seperti apa pergerakan dari motor-motor tersebut. Dalam artian kita mengetahui kalau itu dijalankan akan apa mengurangi karbondioksida,” ucap Jisman.

Pemerintah juga menyediakan pembekalan berupa pelatihan dan workshop untuk meningkatkan jumlah bengkel konversi. Pembekalan tersebut diberikan pada siswa SMK otomotif, bengkel universitas, dan balai latihan kerja yang tersebar di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim kebijakan menaikkan insentif konversi motor listrik dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta sudah berlaku. Langkah tersebut dilakukan untuk menggenjot masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

“Sudah, Rp10 juta yang diputusin, untuk yang konversi, sekarang sudah jalan,” kata dia kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin mengatakan pemerintah terus meningkatkan penggunaan kendaraan listrik.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membuat peta jalan atau roadmap yang menargetkan belasan juta kendaraan listrik roda dua atau empat beroperasi di jalanan pada 2030.

"Target kita jangka panjang di tahun 2030 nanti dua juta mobil dan 12 juta motor," kata Rachmat dilansir dari Antara.

Pada tahun ini, pemerintah menargetkan unit konversi motor listrik meningkat tiga kali lipat dari target 2024, yakni sebanyak 150.000 unit.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas