tirto.id - Game Roblox dan Sakura School Simulator ramai menjadi perbincangan di beberapa grup WhatsApp hingga di media sosial seperti Instagram lantaran ada adegan hubungan seksual dalam game tersebut.
Kedua game tersebut saat ini tersedia di Google Play maupun App Store yang bisa di download dan dimainkan oleh siapa saja termasuk anak-anak.
Meskipun sebenarnya di App Store, game Roblox dan Sakura School Simulator merekomendasikan pemain memiliki usia di atas 12 tahun.
Sedangkan di Google Play game Roblox merekomendasikan pemain memiliki usia di atas 7 tahun, dan Sakura School Simulator direkomendasikan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kedua game ini bisa diakses dan dimainkan oleh anak di bawah 7 tahun.
Game Roblox adalah platform global yang menyediakan tempat untuk pemainnya bisa membuat, membayangkan, dan berbagi pengalaman satu sama lain di dunia 3D buatan pengguna yang imersif. Jenis permainan di Roblox tidak terbatas seperti imajinasi pembuatnya sendiri.
Melalui game Roblox pemain dapat membangun taman hiburan terbaik, bersaing sebagai pembalap mobil profesional, membintangi peragaan busana, menjadi pahlawan super, atau sekadar mendesain rumah impian, berkumpul dengan teman bahkan melakukan hubungan seksual dengan pemain game lainnya.
Sementara Sakura School Simulator merupakan game dengan latar belakang anak sekolah di Jepang. Dalam gim ini pemain bisa perperan sebagai pelajar yang sekolah SMA Sakura Town.
Dalam Sakura School Simulator ini pemain bisa memerankan berbagai permainan seperti mengendarai mobil hingga melakukan adegan seksual dengan pemain game lainnya.
Hal ini tentu saja memicu kegelisahan bagi orang tua. Lantas bagaimana tips aman anak bermain game Roblox dan Sakura School Simulator?
Tips aman anak main game Roblox dan gim Sakura School Simulator
1. Pelajari tentang game yang dimainkan anak Anda
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah pahami dan ikut terlibat dalam game yang sedang dimainkan anak Anda sehingga Anda bisa memantaunya langsung.
“Jika Anda tidak mengerti apa yang dilakukan anak-anak Anda, masuklah ke sana dan mainkan permainannya sendiri,” kata kata Tony Neate, CEO of Get Safe Online seperti dilansir dari laman Independent.co.uk.
Ketika Anda bermain dengan anak-anak Anda dan memulai percakapan terkait game tersebut, mereka akan lebih mungkin mendengarkan Anda tentang bahaya apa pun yang Anda identifikasi dari game tersebut.
2. Tetapkan batas waktu yang jelas
Anda dapat membuat kesepakat bersama anak Anda soal batas waktu untuk bermain game. Misalnya, bermain game hanya boleh dilakukan saat Sabtu dan selama 1 jam saja. Apapun kesepekatannya yang penting hal tersebut harus dipatuhi.
3. Aktifkan kontrol orang tua
Pada banyak game terdapat parental control yang bisa diatur. Di dalamnya memuat berbagai pengaturan seperti membatasi opsi pengiriman pesan, memblokir konten yang tidak pantas, dan membatasi waktu yang mereka habiskan untuk bermain game.
4. Nonaktifkan fitur tambahan yang tidak diperlukan
Beberapa game memerlukan penggunaan video atau webcam. Peretas telah dikenal menggunakan webcam sebagai cara untuk meretas kehidupan pribadi orang.
Pastikan untuk mematikan webcam dan video saat anak Anda tidak bermain game. Jika tidak terkait dengan gim, Anda bahkan dapat mematikan opsi webcam atau video secara bersamaan.
5. Periksa apakah gim sesuai usia anak Anda
Hampir semua game memiliki peringkat usia PEGI (Pan European Game Information) yang dapat dengan mudah diperiksa secara online dan harus dilengkapi dengan informasi tambahan tentang isi gim tersebut.
Sebelum mengizinkan anak Anda men-download dan bermain gim, pastikan apakah game tersebut sudah sesuai dengan anak Anda.
6. Diskusikan game yang anak Anda mainkan dengan orang tua lain
Tak ada salahnya untuk berdiskusi atau berbagi informasi tentang game yang anak Anda mainkan dengan orang tua lainnya agar mendapat pandangan lain tentang baik buruknya game tersebut.
Selain itu Anda juga bisa melakukan riset kecil-kecilan melalui internet tentang game yang akan dimainkan anak Anda, apakah game tersebut aman atau justru ada adegan-adegan hubungan seksual yang tentu tak sepantasnya dilihat oleh anak-anak.
Editor: Iswara N Raditya