Menuju konten utama

Kontroversi Gitasav Childfree, Stunting, dan Dituduh Childphobic

Daftar kontroversi Gitasav, dari childfree, stunting, hingga LGBT.

Kontroversi Gitasav Childfree, Stunting, dan Dituduh Childphobic
Ramadan Gita Savitri di Jerman. FOTO/Istimewa

tirto.id - Gitasav yang merupakan nama panggilan dari Gita Savitri nangkring di tren Twitter. Muasalnya adalah Gitasav melontarkan pernyataan bahwa tidak memiliki anak merupakan cara awet muda alias menghindari penuaan secara alami.

Pernyataan tersebut merupakan respons Gitasav kepada pengikutnya di Instagram yang memuji, bahwa Gitasav terlihat muda meski umurnya sudah 30 tahun. Dari hal itu, kemudian publik meresponsnya dengan berbagai opini.

Bukan sekali ini saja nama Gitasav menjadi trending karena opininya yang kontroversial. Berikut ini beberapa opini Gitasav yang kontroversial.

Daftar Kontroversi Gitasav

Apa saja opini Gitasav yang belakang ini jadi trending di media sosial?

1. Gitasav Soal LGBT di Piala Dunia Qatar 2022

Soal LGBT di Piala Dunia tersebut, Gitasav mengomentari Timnas Jerman yang melakukan aksi tutup mulut pada saat menghadapi Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Doha karena melakukan kampanye ramah LGBT.

Gita Savitri kemudian dianggap mendukung LGBT sampai ramai mendapatkan hujatan dari warganet. Melalui Instagram Story, Gitasav menulis:

"Di satu sisi kaya virtue signaling ya… kaya, can you do something more than that? Di sisi lain, LGBTQ-phobia has real life consequences. People lost their lives due to their gender & sexuality so it’s better than not saying anything at all. FIFA is corrupt and Qatar justifying homophobia by using "this in our culture" is big no."

Warganet menilai komentar Gitasav tersebut memberikan dukungan kepada gerakan LGBT. Sontak tanggapan dari Gita tersebut menuai kecaman dari warganet.

2. Gitasav Sebut Warganet Stunting

Gitasav juga pernah menjadi trending topik Twitter setelah menggunakan hijab yang dinilai terbuka. Warganet menilai bahwa saat ini Gita lebih terbuka karena hijabnya memperlihatkan rambut.

Dalam salah satu komentar warganet, Gita membalas dengan kata “stunting”, yang kembali membuat warganet marah.

"Gw udah bacot-bacot, point yang lo bisa dapet adalah "Gita emang merasa paling benar" ya sis? Dulu lo stunting kali ya makanya agak lamban," tulis Gita.

Emosi Gita tidak mereda setelah balasan warganet yang menilai bahwa kata-kata Gita membawa stunting tidak dipikir terlebih dahulu.

"Ya diurus dong anaknya jangan malah maen Instagram ngebacain komen di foto orang," tegas Gita.

"Ni orang stunting nambah satu. Freak," ucap Gita.

3. Opini Soal Childfree

Setelah menikah, pada tahun 2021, Gita Savitri sempat menjadi perbincangan usai membuat pernyataan kontroversial berkaitan dengan pilihan hidupnya untuk tidak memiliki anak (childfree).

Childfree dalam beberapa tahun kebelakang, memang menjadi isu yang tidak lagi tabu. Banyak pasangan, yang memilih tidak memiliki anak dalam pernikahan.

Namun opini Gitasav baru-baru ini soal childfree malah mengarahkannya pada tudingan childphobic. Salah satu akun Twitter menyebut Gitasav tidak memiliki anak karena benci atau takut pada anak kecil.

Apakah perbedaan childfree dengan childphobic?

Apa Itu Chlidphobic?

Chlidphobic atau dalam ilmu psikologis disebut juga dengan pedofobia. Secara Bahasa, yang diambil dari Bahasa Yunani. Pedo dalam Bahasa Yunani artinya anak. Sedangkan, phobos berarti rasa takut. Maka, pedofobia berarti ketakutan atau kecemasan terhadap bayi dan anak kecil.

Seseorang yang mengidap pedofobia dapat mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari berada di sekitar anak kecil. Bahkan pikiran untuk berada di dekat anak-anak dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan.

Fobia adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang menjadi takut secara tidak masuk akal terhadap sesuatu yang tidak akan membahayakan dirinya. Pedofobia adalah gangguan fobia yang spesifik. Seseorang menjadi takut atau cemas terhadap sesuatu yang spesifik. Dalam hal ini, bayi dan anak kecil.

Pengalaman traumatis yang melibatkan bayi atau anak dapat menyebabkan pedofobia, yaitu ketakutan terhadap anak kecil. Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau mysophobia lebih berisiko.

Penyebab dari munculnya pedofobia, ketika mempunyai pengalaman buruk atau negatif dengan bayi atau anak kecil. Hal itu dapat menyebabkan seseorang menjadi takut atau cemas terhadap anak-anak.

Pengalaman buruk tersebut dapat terjadi pada masa kanak-kanak atau dewasa. Seseorang, bisa jadi telah memiliki pengalaman langsung atau menyaksikan suatu peristiwa, seperti: pelecehan anak, penindasan, penghinaan, kekerasan, atau amukan yang ekstrem oleh seorang anak, kematian bayi atau anak, keguguran, seperti keguguran atau lahir mati.

Apa Beda Antara Childphobic dan Childfree?

Childfree merupakan seseorang yang tidak memiliki anak, baik anak kandung, anak adopsi, atau lainnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang telah memilih untuk tidak memiliki anak.

Bukan hanya itu, istilah childfree juga disematkan pada seseorang yang berjuang karena tidak subur atau orang yang telah mengatasi ketidaksuburan mereka dengan memutuskan untuk tidak memiliki anak. Childfree berarti bebas anak karena pilihan atau tidak memiliki anak karena sebuah pilihan.

Sedangkan childphobic rasa cemas dan rasa ketakutan yang timbul terhadap anak-anak. Baik itu bertemu secara langsung, dekat dengan bayi dan anak-anak atau lainnya. Penderita childphobia dampaknya, enggan untuk dekat dengan anak-anak.

Namun dalam beberapa kasus, mampu berada di sekitar anak-anak yang dikenal, seperti kerabat,. Tetapi tidak dengan anak-anak lain. Tidak dapat berada di sekitar anak-anak tanpa mengalami gejala panik.

Cemas hanya dengan memikirkan berada di dekat anak-anak atau melihat gambar visual mereka. Takut atau khawatir dengan situasi apapun yang membuat seseorang berada di dekat anak-anak.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra