Menuju konten utama

Kontrol Kehamilan Aman Selama Pandemi, Cegah Penularan COVID-19

Rekomendasi untuk keselamatan ibu hamil dan menyusui agar tidak terpapar virus corona.

Kontrol Kehamilan Aman Selama Pandemi, Cegah Penularan COVID-19
Ilustrasi ibu hamil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Masifnya penyebaran virus corona (COVID-19) menimbulkan kekhawatiran, termasuk bagi para ibu hamil. Selain sulitnya akses kesehatan selama pandemi, kita juga harus menanggung biaya persalinan yang lebih besar akibat keharusan tes deteksi COVID-19.

Namun begitu, ibu hamil disarankan tetap rutin memeriksakan kandungannya ke dokter, agar proses tumbuh-kembang janin selalu terpantau.

Infografik Hamil di Masa Pandemi

Infografik Hamil di Masa Pandemi. tirto.id/Quita

Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Periksa Kandungan dalam Masa Pandemi?

Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah keluar rumah hanya sesuai kebutuhan, termasuk kontrol kehamilan. Selama kehamilan, kontrol dilakukan beberapa kali seiring bertambahnya usia kandungan. Ibu hamil bisa datang ketika usia kehamilan mencapai 11 minggu, 20 hingga, 24 minggu, 28 minggu, 32 minggu dan 36 minggu.

"Kalau sudah tahu hamil, harus tahu kapan harus kontrol. Pertama, usia kehamilan kurang dari 11 minggu untuk tahu apakah hamil di luar kandungan atau di dalam kandungan," kata Dokter kandungan Mohammad Haekal, dikutip Antara.

Sejumlah dokter juga menyarankan agar para pasien, termasuk ibu hamil, menunda jadwal pemeriksaannya, jika tidak dalam kondisi darurat. Alternatif lain, memakai fasilitas konsultasi dokter secara online.

Laman Pregnancy Birth and Baby menyarankan ibu hamil untuk menunda berkunjung ke rumah sakit, fasilitas kesehatan dan tempat praktik dokter, untuk mencegah penularan COVID-19. Meskipun demikian, saran itu bisa diabaikan dalam kondisi tertentu. Lantas, kapan seharusnya ibu hamil harus memeriksakan kandungannya di tengah pandemi?

Sebagaimana dikutip akun Instagram resminya, pengurus pusat Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI JAYA) membagikan informasi mengenai sejumlah kondisi yang mengharuskan para ibu hamil segera memeriksakan kandungannya ke dokter, meski di masa pandemi.

Di antara sejumlah kondisi tersebut adalah muntah hebat, pendarahan, kontraksi atau nyeri perut yang hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, atau kejang.

"Ibu hamil dan ibu menyusui rentan terkena berbagai penyakit akibat [ada] perubahan hormonal, sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," kata Ulul Albab, SpOG., Sekjen POGI JAYA, dalam siaran pers yang diterima Tirto.

Rekomendasi POGI JAYA untuk keselamatan ibu hamil dan menyusui agar tidak terpapar virus corona.

1. Konsumsi makanan yang bergizi dan sehat beserta vitamin bagi ibu hamil. Selain itu, tak perlu keluar rumah apabila tidak mendesak. Apabila harus keluar rumah, kenakan pakaian tertutup rapat dan masker. Sekembalinya dari rumah, bersihkan badan dengan mandi, dan jangan dekati anak sebelum membersihkan tubuh.

2. Hindari keramaian. Upayakan menjaga jarak satu sama lain apabila berada di keramaian.

3. Jika ibu menyusui mengalami gejala flu atau demam, sebaiknya ASI tidak diberikan secara langsung kepada bayi, melainkan dipompa terlebih dahulu dan diminumkan dengan peralatan lain, seperti sendok, dot botol, dan lain sebagainya.

4. Apabila ibu hamil atau ibu menyusui merasa kurang sehat dan memiliki gejala mirip flu, segera periksakan diri ke dokter.

5. Bagi ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk meminta saran tentang cara pencegahan lainnya, sesuai dengan kondisi tubuh si ibu dan janin.

_____________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH