Menuju konten utama

Konsumsi Kafein Saat Hamil Bisa Sebabkan Gangguan Hati pada Janin

Mengonsumsi kafein selama masa kehamilan berpotensi mengganggu perkembangan hati janin dan meningkatkan risiko terkena penyakit hati saat sang anak menjadi dewasa.

Konsumsi Kafein Saat Hamil Bisa Sebabkan Gangguan Hati pada Janin
Ilustrasi kopi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mengonsumsi kafein bagi sebagian orang, memiliki efek yang menguntungkan pada tingkat energi, fokus dan bahkan mencegah migran.

Selain itu, beberapa minuman berkafeina juga menawarkan manfaat untuk kesehatan.

Namun, kafein dapat menyebabkan efek samping negatif pada beberapa kondisi dan dapat menimbulkan risiko selama kehamilan.

Selain itu, beberapa minuman berkafeina mengandung antioksidan, senyawa bermanfaat yang dapat melindungi sel-sel Anda dari kerusakan, mengurangi peradangan dan menangkal penyakit kronis.

Konsumsi kafein berlebihan selama kehamilan berpotensi mengganggu perkembangan hati janin dan meningkatkan risiko terkena penyakit hati saat sang anak menjadi dewasa, demikian studi dalam Journal of Endocrinology.

Penelitian pada hewan menunjukkan konsumsi kafein prenatal mungkin memiliki efek jangka panjang yang lebih merusak pada perkembangan hati dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit perlemakan hati suatu kondisi yang biasanya terkait dengan obesitas dan diabetes.

Dalam studi yang dilansir Science Daily, peneliti menempatkan tikus hamil sebagai objek penelitian.

Mereka menemukan bayi tikus lahir dengan berat lebih rendah, perubahan tingkat hormon pertumbuhan dan stres, serta mengalami gangguan perkembangan hati.

Konsumsi kafein setara 2-3 cangkir kopi bisa mengubah hormon stres dan pertumbuhan dan meningkatkan risiko penyakit hati pada masa dewasa.

Studi sebelumnya mengindikasikan asupan kafein saat hamil sebanyak 300 mg atau setara 2-3 cangkir kopi per hari, bisa menyebabkan bayi lahir dengan bobot lebih rendah.

Namun, peneliti mengakui hubungan mendasar antara paparan kafein prenatal dan gangguan perkembangan hati masih belum dipahami.

"Hasil studi kami menunjukkan kafein prenatal menyebabkan aktivitas hormon stres berlebihan pada ibu, yang menghambat aktivitas hormon hati IGF-1 untuk perkembangan hati sebelum kelahiran," tutur Dr Yinxian Wen, penulis studi tentang kafein pada kehamilan itu.

Temuan penelitian itu sekaligus mengkonfirmasi paparan kafein prenatal menyebabkan berat badan lahir lebih rendah dan gangguan perkembangan hati sebelum kelahiran. Tapi, temuan itu perlu dikonfirmasi pada tubuh manusia.

"Kafein prenatal tidak baik untuk bayi meskipun temuan itu masih perlu dikonfirmasi pada manusia. Saya akan merekomendasikan wanita sebaiknya menghindari kafein selama kehamilan," ujar Wen.

Selain itu, kenali juga risiko lainnya mengonsumsi kafein bagi wanita hamil sebagaimana melansir dari Healthline, perempuan hamil memperoleh metabolisme saat mengonsumsi kafein lebih lambat.

Bahkan, perlu 1,5-3,5 kali lebih lama untuk menghilangkan kafein dari tubuh Anda. kafein juga melintasi plasenta dan memasuki aliran darah bayi, hal ini dikhawatirkan bahwa itu dapat mempengaruhi kesehatan bayi.

American College Of Obstetricians Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa jumlah kafein moderat kurang dari 200 mg per hari tidak terkait dengan peningkatan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan lebih dari 200 mg per hari dapat meningkatkan risiko keguguran.

Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein yang rendah dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah.

Sebuah studi menemukan bahwa asupan rendah 50-149 mg per hari selama kehamilan dikaitkan dengan risiko 13 persen lebih tinggi dari berat lahir rendah.

Mengonsumsi kafein juga memiliki efek samping negatif seperti tekanan darah tinggi, detak jantung yang lebih cepat, peningkatan kecemasan, pusing, gelisah, sakit perut dan diare.

Academy Of Nutrition And Dietetics merekomendasikan menghindari minuman yang memiliki energi yang kuat saat hamil.

Selain kafein minuman berenergi lainnya biasanya mengandung banyak gula tambahan atau pemanis buatan yang tidak memiliki nilai gizi.

Selain itu selama kehamilan Anda harus menghindari teh herbal. Termasuk yang dibuat dengan akar sawi putih, akar licorice atau fenugreek.

Sebagai gantinya Anda dlebih disarankan untuk banyak mengonsumsi air putih, minuman bebas kafein, the bebas kafein dan kopi bebas kafein.

Baca juga artikel terkait IBU HAMIL atau tulisan lainnya dari Wulan Astari

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Wulan Astari
Penulis: Wulan Astari
Editor: Yandri Daniel Damaledo