tirto.id - Banjir bandang akibat hujan deras yang melanda Provinsi Sanliurfa, Adiyama, dan Dyarbakir, di wilayah Tenggara Turki pada Rabu, 15 Maret 2023 menyebabkan 15 orang meninggal dunia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara telah melakukan konfirmasi bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana tersebut.
Menurut data yang dimiliki KBRI, ada 12 WNI yang tinggal di wilayah terdampak bencana banjir. Pihak KBRI telah melakukan komunikasi dengan 12 WNI tersebut dan memastikan semuanya dalam kondisi selamat.
“KBRI telah melakukan komunikasi dengan 12 WNI yang masih tinggal di Sanliurfa, Adyaman, dan Dyarbakir. Semuanya dalam kondisi selamat,” ujar pejabat senior Fungsi Kekonsuleran KBRI Ankara Rahmawati dalam keterangan tertulis dikutip Antara News.
Disaster and Emergency Management Authority (AFAD) telah menginformasikan sejak 13 Maret lalu mengenai potensi cuaca buruk yang akan melanda wilayah Tenggara Turki.
Berdasarkan informasi tersebut, KBRI Ankara sejak 14 Maret hingga 20 Maret mendatang melakukan pemantauan terus-menerus kepada WNI yang berada di wilayah yang diperkirakan akan mengalami cuaca buruk.
Kondisi Terkini Banjir Turki 2023
Belum selesai pemulihan bencana gempa dahsyat yang terjadi pada awal bulan lalu, Turki kembali menghadapi bencana banjir. hujan lebat mengguyur bagian Tenggara Turki selama dua hari mengakibatkan banjir bandang pada Rabu, 15 Maret 2023.
BBC melaporkan berdasarkan data dari AFAD bahwa dalam satu periode 24 jam, curah hujan 136 mm (5,4 inci) telah turun di provinsi Adiyaman dan 111 mm (4,4 inci) di Sanliurfa, curah hujan tersebut sama dengan sepertiga dari curah hujan tahunannya dalam dua tahun terakhir.
Gubernur Sanliurfa, Salih Ayhan, mengatakan provinsinya belum pernah mengalami banjir seperti ini dan para pejabat mengimbau warga untuk mengevakuasi lantai dasar dan ruang bawah tanah rumah.
AP News mewartakan, setidaknya ada 12 orang tewas di Sanliurfa, termasuk lima warga negara Suriah yang mayatnya ditemukan di dalam apartemen bawah tanah yang terendam banjir dan dua orang lainnya tewas di dalam sebuah van yang terjebak di underpass.
Di Adiyaman, dua orang tenggelam setelah gelombang air menyapu sebuah rumah kontainer yang menampung satu keluarga korban gempa.
Banjir bandang telah mengubah jalan di provinsi Adiyaman dan Sanliurfa menjadi sungai, menghanyutkan mobil, menggenangi rumah dan tempat perkemahan korban gempa.
Editor: Yantina Debora