Menuju konten utama

Kondisi Merapi Saat Ini, Awan Panas Meluncur 1600 M ke Barat Daya

Kondisi Merapi saat ini kembali luncurukan guguran awan panas sejauh 1600 meter ke arah barat daya. BPPTKG mengimbau masyarakat tetap waspada.

Kondisi Merapi Saat Ini, Awan Panas Meluncur 1600 M ke Barat Daya
Gunung Merapi terlihat dari Jembatan Gondolayu, Jetis, Yogyakarta, Senin (22/2/2021). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.

tirto.id - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada hari ini, Sabtu (27/3/2021) pukul 17.58 WIB. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat di seismogram ada aktivitas kegempaan dengan amplitudo 41 mm dan durasi 163 detik, jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. Sementara arah angin bertiup ke utara.

Dari pengamatan BPPTKG pada pukul12:00-18:00 WIB, diketahui bahwa secara visual, gunung Merapi tampak jelas dengan kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300 m di atas puncak kawah.

Selain itu teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.600 m ke arah barat daya dan teramati pula 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 600 m ke arah barat daya.

Dari laporan warga yang dihimpun BPPTKG, akibat aktivitas Merapi ini pada Sabtu petang terjadi hujan abu vulkanik tipis di wilayah Selo, Boyolali, Jateng.

Sejauh ini gunung Merapi masih berstatus Level III (Siaga) dan BPPTKG merekomendasikan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Beberapa rekomendasi dari BPPTKG antara lain:

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.