Menuju konten utama

Komunitas Pecinta Museum, Bentuk Kepedulian Pelajar Bogor

Menolak lupa, sejumlah pelajar kota Bogor dari beberap sekolah pun berinisiatif membentuk komunitas pecinta museum. Bima Arya Sugiarto, selaku Wali Kota mengapresiasi kepedulian para pelajar ini di tengah menurunnya minat terhadap sejarah.

Komunitas Pecinta Museum, Bentuk Kepedulian Pelajar Bogor
Walikota Bogor Bima Arya (tengah) mengunjungi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, di jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (31/8).ANTARA FOTO/Arif Firmansyah.

tirto.id - Tidak sedikit museum-museum di Kota Bogor yang kondisinya memprihatinkan. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan, kurangnya minat sehingga menyebabkan museum terbengkalai menjadi salah satu faktor. Menindaklanjuti hal ini, pada peresmian Museum Sejarah Alam Nusantara Agustus kemarin, Kamis (29/9/2016), ia memberi tantangan pada para pelajar Kota Bogor untuk menghidupkan kembali museum di kota hujan itu.

Para pengurus OSIS dari tiga sekolah, yakni SMA Negeri 6, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 3 Kota Bogor menjawab tantangan Bima dengan membentuk Komunitas Pecinta Museum. Diketuai oleh Fadhlurrohman, pembentukan komunitas ini sebagai langkah awal melestarikan museum-museum di Bogor.

Seperti dilaporkan Antara, Jumat (30/09/2016), Fadhlul mengungkapkan beberapa rencana program untuk menggerakkan kembali aktivitas di museum telah disiapkan. Di antaranya, lomba mewarnai untuk peserta tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), yang akan diselenggarakan secara bergiliran dari satu museum ke museum lain.

“Rencananya program ini akan dimulai pada Desember nanti atau awal 2017, kami sengaja mengambil momen tahun baru,” kata Fadhlul lebih lanjut.

Menanggapi terbentuknya komunitas ini, Bima Arya mengapresiasi kepedulian pelajar yang berani menerima tantangannya. Ia mengatakan terbentuknya Komunitas Pecinta Museum menjadi tanda generasi muda yang mau bekerja. Bima Arya menambahkan, pemerintah kota juga memiliki tanggung jawab agar keberadaan museum menjadi tempat yang harus dikunjungi karena banyaknya benda bersejarah peninggalan zaman dulu.

“Bogor punya Museum PETA, Museum Perjoeangan, Museum Zoologi, dan ada Balai Kirti di dalam Istana Bogor. Tidak hanya mendorong wisata, tetapi bisa menjadi potensi untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah bangsa kita,” ujarnya.

Wali Kota Bogor itu juga menganggap kota yang ia pimpin tidak lagi dikunjungi hanya karena kuliner dan kebun rayanya saja, tetapi juga mengunjungi museum yang menurutnya sangat menarik dan nyaman.

Baca juga artikel terkait MUSEUM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari