Menuju konten utama
Forum Agama G20 atau R20

Komunike R20: 11 Upaya Agama Berfungsi jadi Sumber Solusi Global

Upaya ini dilatari keprihatinan para pemimpin agama dari negara anggota G20 atas berbagai persoalan pelik dunia saat ini.

Komunike R20: 11 Upaya Agama Berfungsi jadi Sumber Solusi Global
Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (tengah), diapit oleh C. Holland Taylor dari Center for Shared Civilizational Values (kiri) dan Syekh Abdurrahman al-Khayyat, Ketua Liga Muslim Dunia untuk Asia Tenggara dan Australia (kanan), mengeluarkan Komunike R20 di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta, Jumat (4/11/2022), di hadapan para partisipan R20. Rumusan ini adalah intisari dari semua hal yang diungkapkan oleh 40-an pembicara dalam forum R20 di Bali pada 2-3 November 2022. (FOTO/LTN PBNU/Suwitno)

tirto.id - Forum Agama G20 atau Forum R20 melahirkan komunike yang berisi poin-poin kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua hari pada 2-3 November di Bali. Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL).

“R20 menyerukan kepada para pemimpin agama, pemimpin politik, dan orang-orang yang berkehendak baik dari setiap agama dan bangsa untuk bergabung dalam membangun sebuah aliansi global yang didirikan di atas nilai-nilai peradaban bersama," demikian bunyi Komunike yang dikeluarkan di Yogyakarta, Kamis, 4 November 2022.

Adapun 11 poin komunike forum R20 adalah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan dan mengimplementasikan inisiatif nyata yang akan membangun jembatanantarbangsa dan peradaban;
  2. Mendorong percakapan yang jujur ​​dan realistis di dalam dan di antaraumat beragama, guna menjamin agar agama berfungsi sebagaisumber solusi yang asli dan dinamis, bukan masalah;
  3. Menanamkan struktur kekuatan sosial, politik, dan ekonomi dunia dengan nilai moral dan spiritual;
  4. Mencegah senjata politik identitas;
  5. Membatasi penyebaran kebencian komunal;
  6. Mempromosikan solidaritas dan rasa hormat di antara beragam masyarakat, budaya,dan bangsa-bangsa di dunia;
  7. Melindungi manusia dari kekerasan dan penderitaan yang dipicu olehkonflik;
  8. Menyerukan kepada dunia untuk secara aktif membantu mereka yang menderita konsekuensi dari kekerasan tersebut;
  9. Memanfaatkan kebijaksanaan ekologi spiritual yang tertanam di dalamtradisi agama dunia untuk memastikan penghormatan, dan pelestariandari, lingkungan alam, termasuk unsur bumi, udara, dan air;
  10. Mendorong munculnya tatanan dunia yang benar-benar adil dan harmonis,didasarkan pada penghormatan terhadap persamaan hak dan martabat setiap manusia; dan
  11. Menjamin pengakuan atas R20 sebagai sebagai bagian dari acara resmi (official engagement group) G20.
Upaya ini dilatari keprihatinan para pemimpin agama dari negara anggota G20 atas berbagai persoalan pelik dunia saat ini.

“Kami, para pemimpin agama dari negara anggota G20 dan di tempat lain di seluruh dunia, sangat prihatin dengan tantangan global seperti:seperti kerusakan lingkungan, bencana alam dan buatan manusia, kemiskinan, pengangguran, orang terlantar, ekstremisme, dan terorisme," demikian bunyi Komunike.

Sebagai informasi, selepas agenda konferensi di Bali, rombongan partisipan R20 diajak mengunjungi Jawa Tengah dan Bali. Mereka bertolak ke Yogyakarta pada Jumat (4/11/2022).

Agenda kunjungan secara berurutan antara lain: Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Vihara Mendut, Candi Borobudur, Universitas Islam Indonesia (UII), lalu Pondok Pesantren Pandanaran.

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022. Ia menjadi engagementgroup G20. Ada 338 partisipan yang hadir pada perhelatan R20, yang berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

Baca juga artikel terkait FORUM R20 atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz