tirto.id - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyambut baik rencana Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran terkait program Polisi RW. Ia mengklaim, Polisi RW dapat melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat di tingkat RW.
"Polisi RW ini merupakan praktik terbaik saat Jakarta menghadapi pandemi COVID-19, karena Polisi RW dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat RW untuk mencegah meluasnya Covid sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat," ucap Juru Bicara Kompolnas Poengky Indarti, ketika dihubungi Tirto, Jumat, (19/5/2023).
Menurut Poengky, hadirnya Polisi RW untuk mengedepankan pencegahan kejahatan melalui kegiatan preventif dan preemtif. Sebelumnya, lanjut dia, sudah ada Bhabinkamtibmas yang menjadi ujung tombak interaksi polisi dengan masyarakat dalam pencegahan kejahatan.
Ia menjelaskan idealnya satu Bhabinkamtibmas melayani satu desa/ kampung, tapi di wilayah padat penduduk atau daerah metropolitan yang jumlah penduduknya jauh lebih banyak, maka jumlah Bhabinkamtibmas diperlukan lebih banyak.
"Maka dengan adanya Polisi RW yang telah dipraktikkan oleh Polda Metro Jaya pasca penanganan COVID-19 sebetulnya merupakan praktik dari telah adanya koordinasi yang baik antara kepolisian dengan instansi lain di tingkat RW saat penanganan COVID-19," terang Poengky.
Oleh karena itu, kata Poengky, akan sangat baik jika koordinasi tersebut dilanjutkan untuk fokus pada pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). Dengan adanya Polisi RW diharapkan keluhan masyarakat dapat lebih cepat didengar dan direspons.
Poengky menyampaikan sejumlah hal yang perlu dioptimalisasi dalam program Polisi RW. Pertama, penting ada koordinasi yang baik antara polisi RW dengan Bhabinkamtibmas, Ketua RW, pimpinan wilayah dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Kedua, perlu ada kontinuitas koordinasi, kehadiran dan kegiatan bersama agar tidak terkesan seremonial. Ketiga, perlu didukung modernisasi peralatan, misalnya, kamera pengawas dan piranti komunikasi.
Keempat, pelibatan masyarakat untuk bersama menjaga kamtibmas misalnya dengan siskamling, sehingga tidak hanya membebankan pada polisi. Kelima, perlu ada inovasi bersama untuk menguatkan Harkamtibmas di wilayah tersebut.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Reja Hidayat