Menuju konten utama
Penembakan Brigadir J

Komnas HAM Dalami Jejaring Komunikasi di Rumah Sambo

Komnas HAM memeriksa tim Siber dan Labfor Polri terkait kematian Brigadir J.

Komnas HAM Dalami Jejaring Komunikasi di Rumah Sambo
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kanan) didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) memberikan keterangan pers usai menerima keterangan dari tim forensik Polri di Komnas HAM, Jakarta, Senin (25/7/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan hasil pemeriksaan tim Siber dan Labfor Polri terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Komnas HAM menyebut hari ini memeriksa 20 video yang memuat kegiatan perjalanan rombongan istri Irjen Ferdy Sambo dari Magelang menuju Jakarta pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

"Kami menonton 20 video yang itu dari Magelang, Duren Tiga ke RS Kramat Jati," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, Rabu (27/7/2022).

Dari pemeriksaan tersebut Komnas HAM menyimpulkan bahwa Brigadir J masih hidup hingga kembali ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga.

Dalam video juga ditemukan proses PCR yang terjadi setelah rombongan kembali tiba di Duren Tiga. Namun Anam menyebut bahwa lokasi PCR bukan di lokasi yang sama dengan TKP.

"Dalam video itu terkait PCR. Jadi, kan rombongan dari Magelang nyampe, masuklah rombongan itu, baru masuklah ke ruang PCR. Ini di mana? Ini di rumah di Duren Tiga sana," urai Anam.

Selain itu, Komnas HAM juga mendalami jejaring komunikasi untuk mengetahui keterhubungan ponsel 1 dengan lainnya di lokasi kejadian.

"Yang lain kami perdalam adalah jejaring komunikasi. Jejaring komunikasi itu dicek jadi di seputaran Duren Tiga (rumah dinas Sambo) dan sebagainya itu dicek. Ditarik itu nomor HP dan sebagainya di empat titik. Artinya komunikasi teknologi dengan teknologi, bukan orang dengan orang. Jadi siapa menghubungi siapa, siapa terhubung dengan siapa itu ada," tutur Anam.

Penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM merupakan buntut dari tewasnya Brigadir J karena ditembak rekannya. Peristiwa ini melibatkan dua polisi aktif yakni Brigadir J dan Bharada E, pada Jumat, 8 Juli, sekira pukul 17.00 WIB.

Brigadir J diduga memasuki kamar pribadi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, yang di dalamnya terdapat Putri Candrawathi, istri Sambo, sedang rehat usai perjalanan dari Magelang.

Brigadir J diduga hendak melecehkan istri jenderal bintang dua itu, serta sempat menodongkan pistol ke kepala Putri. Putri berteriak, lantas teriakan itu didengar oleh Bharada E yang berada di lantai dua.

Akibatnya Yosua panik dan angkat kaki. Yosua menembak E. Mereka saling muntahkan peluru, dan imbasnya lima pelor berhasil mengenai Brigadir J dan menewaskannya. Sementara tujuh peluru yang Brigadir J tembakkan meleset semua.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN BRIGADIR J atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Fahreza Rizky