tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa pembangunan BTS di daerah rawan tergolong berbahaya. Sejumlah daerah rawan tersebut, yakni Papua Pegunungan dan Papua Tengah.
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar, berujar, delapan petugas proyek bahkan kehilangan nyawa ketika melakukan perawatan terhadap salah satu tower di kawasan rawan.
“Itu kan sampai delapan orang meninggal waktu melakukan maintenance terhadap tower," kata dia di kantor Kementerian Kominfo, Jumat (8/3/2024).
Peristiwa lainnya, kata dia, Kominfo hendak melakukan proyek di Pegunungan Bintang. Saat itu, pemerintah di sana telah menjamin keselamatan pekerja proyek. Akan tetapi, kata Fadhilah, ada sekelompok orang yang justru menyandera pekerja proyek Kominfo.
Ia sendiri tak mengetahui pasti kenapa sekelompok orang itu menyandera pekerja proyek Kominfo. Namun, menurut Fadhilah, persoalan yang timbul adalah konflik sosial sehingga pekerja proyek Kominfo sempat disandera.
Di satu sisi, ia menekankan Kominfo tetap mengedepankan keselamatan para pekerja proyeknya.
Karena itu, kata dia, Kominfo selalu meminta jaminan keselamatan atas para pekerjanya kepada pemerintah daerah setempat.
“Saya juga harus mengutamakan keselamatan tim. Jadi, misalnya kalau tidak ada jaminan keamanan dari pemda setempat, dan memang mereka mengonfirmasi bahwa beberapa ratus site tidak ada jaminan keamanan, kami tidak bisa pastikan jaminan untuk bangun," urai Fadhilah.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Abdul Aziz