tirto.id -
Rio mengaku kaget dengan usianya yang ditulis masih 15 tahun oleh panitia. Ia lahir di daerah Tompi Bugis, desa di provinsi Sulawesi Tengah. Menurutnya, saat umurnya masih 15 tahun, ia baru masuk ke SMA dan mulai belajar dayung.
"Iya saya kaget. Orang tua juga. Umur segitu saya SMP 3 mau ke SMA, baru belajar dayung," katanya pada Tirto, Jumat (24/8/2018)
Rio lahir pada 27 November 1998. Beda dengan atlet dayung Indonesia yang biasa berasal dari daerah Wakatobi dan sering interaksi dengan air, Rio justru tidak mengenalnya sama sekali.
Secara fisik, Rio memang menonjol untuk ukuran pelajar SMP saat itu dengan perawakan besar. Inilah salah satu alasan dinas olahraga setempat yang mencari bibit atlet masa depan menawarkan Rio bergabung ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar.
Saat itu, ia berusia 15 tahun dan memang belum mencatatkan medali apapun. Aksinya baru dikenal pada saat Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat 2016 silam.
"Semoga kemenangan di Asian Games ini bisa memberi saya dan tim kesempatan lebih besar main di Olimpiade 2020 nanti," harapnya.
Namun, fakta bahwa Rio adalah anggota termuda dari tim dayung adalah benar. Tahun ini, ia baru akan memasuki umurnya yang ke-20. Tapi sejauh ini, ia masih berusia 19 tahun dan merupakan atlet termuda di tim dayung 8 orang yang sebagian besar berusia 20 tahun ke atas.
Rio bukanlah peraih medali emas termuda di Asian Games 2018 kali ini. Masih ada nama Tiara Andini Prastika dari cabang downhill yang meraih medali emas beberapa hari lebih cepat daripada Rio. Tiara merupakan atlet kelahiran Semarang Maret 1996.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri