tirto.id - Achmad Zaky selaku CEO dan Founder Bukalapak meminta maaf terkait cuitan kontroversialnya soal dana riset dan pengembangan atau R&D Indonesia serta "presiden baru."
"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial [Twitter]," kata Zaky dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (15/2/2019).
"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya."
Sebelumnya, CEO berusia 32 tahun itu mencuit "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kayak gini (dua miliar dolar AS, 2016), mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," cuitnya, Rabu (13/2/2019) pukul 22.25 WIB.
Cuitan ini ditanggapi sejumlah warganet dengan menyimpulkan bahwa Zaky "menyerang" Jokowi lantaran terdapat kata 'presiden baru' yang dinilai sebagai ucapan dukungan terhadap paslon Prabowo-Sandiaga.
"Cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah," katanya dalam rilis.
Ia menegaskan bahwa dirinya sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia.
Melalui cuitan itu, ia berharap agar investasi salam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.
Zaky mengatakan sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan kepada Bukalapak.
Cuitan Zaky sempat menjadi pembicaraan warganet. Bahkan muncul ribuan cuitan menggunakan tagar #uninstallbukalapak.
Beberapa warganet membalas cuitan Zaky dengan video pendek yang menunjukkan mereka telah menghapus aplikasi toko online itu dari ponsel pintarnya.
Namun ada juga warganet yang mendukung Zaky dengan menghadirkan #dukungbukalapak.
Berdasarkan pantauan Tirto, hingga pukul 12.00 cuitan #uninstallbukalapak mencapai 64,1 ribu.
Tagar #uninstallbukalapak menjadi tren teratas di Twitter. Di posisi kedua terdapat #uninstalljokowi yang mencapai 17 ribu cuitan diikuti #JumatBerkah 11.4 ribu.
Di posisi keempat terdapat tagar #PrabowoPamerJumatan dengan 8,5 ribu cuitan dan #UninstallTraveloka dengan cuitan 7,4 ribu.
Editor: Agung DH