tirto.id - Hubungan susu kental manis dengan khazanah kuliner masyarakat Indonesia sudah berlangsung dari generasi ke generasi. Betapa tidak, sejak 1922, ketika Friesche Vlag masuk ke Hindia Belanda dan menjadi salah satu makanan yang digemari tentara, pelan tapi pasti, susu kental manis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner keluarga Indonesia.
Susu kental manis pada mulanya memang dikonsumsi terbatas oleh kalangan tentara. Kini, produk yang terbuat dari susu sapi tersebut rutin dikonsumsi pula oleh keluarga Indonesia.
“Hampir saban pagi saya menambahkan susu kental manis full cream pada kopi yang saya seduh agar rasanya makin nikmat dan sedap,” komentar Musa, 27 tahun, fotografer asal Cimahi, Jawa Barat.
Lebih dari sekadar penyedap kopi, bagi Musa, susu kental manis juga punya peran sebagai penanda usia. Pada masa kanak-kanak, misal, orang tua Musa selalu menyiapkan susu kental manis (juga meses ceres) sebagai topping pada roti tawar bekal sarapan anak-anaknya. Menjelang remaja, lebih-lebih saat tengah menggandrungi olahraga, susu kental manis juga rutin dikonsumsi Musa.
“Kala itu, tiap selesai main sepakbola, saya selalu membeli jus atau sop buah di dekat sekolah. Tanpa susu kental manis, jus maupun sop buah rasanya kurang sempurna.”
Senada dengan Musa, kedekatan susu kental manis dengan keluarga Indonesia juga diakui oleh Dina, food blogger berusia 30 tahun. Pada masa kecilnya dulu, saat ibunya membuat puding atau bubur kacang, Dina selalu punya permintaan khusus yang tak boleh absen. Melengkapi sajian dengan susu kental manis.
Kebiasaan itu bertahan hingga sekarang, bahkan menurun kepada anak-anak Dina. “Kalau aku bikin puding, bubur kacang, maupun kolak pisang, si sulung pasti minta agar susu kental manis disertakan,” ungkap Dina.
Topping yang Sesuai Aturan BPOM
Di Indonesia, sebagaimana dicontohkan Musa dan Dina, susu kental manis bisa diolah dan dikreasikan dengan makanan apa saja. Mulai dari kopi hitam dan sop buah, roti tawar dan bubur kacang, roti maryam dan Condensed Milk Toast, dan seterusnya.
Susu kental manis dibuat dari susu segar, tepatnya dengan cara mengurangi (menguapkan) susu sampai kandungan airnya tinggal sekitar 40 persen. Proses yang disebut kondensasi kandungan susu kental manis ini bisa dianalogikan dengan memasak kaldu atau saus agar rasa makin kuat.
Susu kental manis mengandung zat gizi makro (zat gizi penting: protein, karbohidrat, dan lemak) serta zat gizi mikro (multivitamin dan mineral) untuk membantu melengkapi asupan gizi dan mendukung aktivitas keluarga sepanjang hari.
Selain itu, susu kental manis juga bermanfaat sebagai penambah energi. Diketahui, kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, usia, dan aktivitas yang dilakukannya.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi sebesar 2.100 kkal per hari. Pada susu kental manis dengan keterangan Full Cream di kemasannya, kandungan energinya 140 kkal per saset.
Susu Kental Manis diperuntukkan sebagai pelengkap sajian, dapat dikombinasikan dengan bahan makanan lain sehingga menghasilkan kreasi olahan lezat dan nikmat. Hal demikian sejalan dengan Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan yang menegaskan bahwa penggunaan susu kental manis yang benar adalah sebagai topping, pelengkap, atau campuran pada makanan maupun minuman, misalnya, untuk martabak, campuran kopi, teh, coklat, dst.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis