Menuju konten utama

Kiprah Gde Sardjana, Suami Sylviana dan Saksi Kasus Makar

Sardjana mengirim uang sebesar Rp10 juta kepada Zamran, yang menurut penyidik Polda Metro Jaya, dana tersebut dikirim sebelum aksi pada 2 Desember 2016 atau yang dikenal dengan aksi 212.

Kiprah Gde Sardjana, Suami Sylviana dan Saksi Kasus Makar
Gde Sardjana. Foto/Tirto/Sabit

tirto.id - Nama Gde Sardjana mencuat tak lama setelah diperiksa oleh Polda Metro Jaya terkait atas dugaan aliran dana yang diberikan kepada Zamran sebagai tersangka kasus penyebaran informasi SARA.

Seperti dilaporkan Antara, Sardjana mengirim uang sebesar Rp10 juta kepada Zamran, yang menurut penyidik Polda Metro Jaya, dana tersebut dikirim sebelum aksi pada 2 Desember 2016 atau yang dikenal dengan aksi 212.

Dari aksi itu, terseret pula sejumlah nama yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan percobaan makar antara lain Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, Achmad Dhani.

Sardjana mengaku mengenal Zamran sebagai sesama pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan mengaku bahwa uang tersebut dikirim untuk membantu biaya operasi istrinya, bukan untuk membiayai makar.

Siapakah Sardjana?

Pria bernama lengkap Haji Gde Sardjana Dipl. Ing SE MM ini adalah suami dari calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni yang berpasangan dengan calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono. Ia lahir dan besar di Jakarta. Kariernya cukup moncer di dunia pelayaran. Sebagai lulusan akademi pelayaran, ia menjadi pelaut dengan jam terbang yang lumayan bagus.

Gde sempat bekerja di PT Djakarta Lloyd, sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pelayanan angkutan kargo kontainer dan curah berbasis transportasi kapal laut. Ia bahkan sempat menjadi chief engineer di perusahaan tersebut.

Ia berjumpa pertama kali dengan Sylvi juga dalam kapasitas sebagai pelaut. Saat itu Sylvi masih berstatus sebagai None Jakarta, ia ikut menyambut kedatangan kapal Pelni yang baru dibeli dari Jerman. Salah satu perwira mesin yang bertugas di kapal tersebut adalah Gde. Sylvi yang datang bersama rombongan Gubernur DKI Tjokropranolo pun akhirnya berkenalan dengan Gde.

Saat itu Pelni memang cukup banyak membeli kapal-kapal baru dari Jerman. Pembelian itu sebagai dampak dari tragedi terbakar dan tenggelamnya Kapal Tampomas. Pelni mendapat dukungan dari pemerintah untuk membeli belasan kapal dari galangan kapal Jerman, Jos L Meyer.

Setelah tidak lagi berkiprah sebagai pelaut, Sardjana mulai banyak berkutat di bidang yang terkait dengan publik. Ia cukup aktif di bidang olahraga, khususnya di lingkungan KONI DKI Jakarta. Pada 2014, namanya masuk ke dalam struktur pengurus KONI DKI Jakarta sebagai Sekretaris Umum menggantikan Alex Asmasoebrata. Ketua KONI DKI Jakarta saat itu adalah Winny Erwindia.

Pengurus KONI DKI Jakarta bidang organisasi, Ashraf Ali, berdalih perombakan dilakukan atas permintaan Basuki Tjahaja Purnama, yang saat itu berstatus sebagai Plt Gubernur. Alasannya: kepengurusan KONI DKI dianggap gemuk sehingga anggaran pun lebih besar. Siapa saja dirombak, menurut Ashraf, dinilai dari intensitasnya hadir dalam kegiatan-kegiatan KONI.

Alex Asmasoebrata tidak terima dengan hal itu. Ia menduga pergantian dirinya oleh Gde Sardjana dipicu oleh ketidaksukaan Winny Erwindia. Ia mengaku, sebelum diberhentikan, Winny menuduh dirinya telah melaporkan kasus korupsi Winny di Bank DKI agar diungkap kembali. Alex sampai melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya.

Pada gelaran PON 2016 lalu, Gde dipercaya menjadi manajer atlet cabang wushu. Dalam PON yang berlangsung di Jawa Barat itu, cabang wushu mempersembahkan enam medali emas untuk DKI Jakarta, melampaui target yang awalnya hanya dipatok lima medali emas.

Selain berkiprah di KONI, kegiatan Gde di ranah publik adalah di bidang kemanusiaan dengan bergabung di Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Ia sempat menjadi Wakil Ketua PMI DKI Jakarta Bidang Relawan dan Bencana.

Rekam jejak Gde di KONI menjadi relevan terkait kasus makar. Dalam bantahan dalam kaitan kasus makar, Gde Sardjana mengaku transfer uang untuk Zamran tidak ada kaitannya dengan politik, murni urusan pribadi karena istri Zamran hendak melahirkan. Gde mengaku kenal dengan Zamran di kepengurusan KONI DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait DUGAAN PENGHASUTAN DAN MAKAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto