tirto.id - Presiden Korea Utara Kim Jong-un akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Jumat 27 April 2018. Ini merupakan pertemuan pertama antara dua pemimpin Korea dalam satu dasawarsa terakhir.
Pengawal kehormatan Korsel akan mengawal para pemimpin untuk upacara penyambutan di alun-alun Panmunjom, desa perbatasan tempat pertemuan puncak itu diadakan. Hal itu disampaikan kepala staf kepresidenan Korsel, Im Jong-seok, dalam penjelasan singkat kepada media.
Perbincangan resmi Kim Jong-un dengan Moon Jae-in akan dimulai pukul 10.30 waktu setempat atau 08.30 WIB di Gedung Perdamaian Panmunjom, satu jam setelah Kim dijadwalkan menyeberangi perbatasan pukul 09.30 (07.30 WIB).
"Pertemuan puncak itu akan lebih fokus pada denuklirisasi dan menghasilkan perdamaian abadi dari pada apa pun," kata Im.
"Saya merasa Korut mengirim pejabat militer utama mereka ke pertemuan puncak karena mereka juga, percaya denuklirisasi dan perdamaian adalah hal penting."
Kim akan didampingi sembilan pejabat, di antaranya saudara perempuannya, Kim Yo-jong, yang memimpin delegasi Korut ke Olimpiade Musim Dingin di Korsel pada Februari dan Kim Yong-nam, kepala negara Korut.
Selain itu, ada Kim Yong-chol, mantan kepala intelijen dan Choe Hwi, ketua panel olahraga. Korut mengirim atlet ke Olimpiade Musim Dingin, di mana kedua negara yang bertetangga itu juga menerjunkan tim hoki es perempuan gabungan.
Kim Yong-chol sebelumnya adalah kepala Biro Umum Pengintaian, sebuah badan intelijen militer Korut yang dituding Korsel sebagai penyebab tenggelamnya Cheonan, kapal korvet angkatan laut Korsel.
Juga, dalam delegasi ini ada Ri Su-yong, anggota politbiro Korut dan Ri Myong-su, kepala staf umum Tentara Rakyat Korea.
Para menteri dalam perjalanan itu termasuk menteri pertahanan Pak Yong-sik, dan menteri luar negeri Ri Yong-ho, selain seorang ujung tombak resmi upaya reunifikasi damai, Ri Son-gwon.
Delegasi Korsel terdiri dari tujuh pejabat, termasuk para menteri untuk pertahanan, urusan luar negeri dan unifikasi.
Setelah akhir sesi pembicaraan pertama, Kim Jong-un dan Moon akan makan siang secara terpisah sebelum mengadakan upacara penanaman pohon di sore hari, kata Im.
Sebuah pohon pinus akan ditanam di garis demarkasi untuk melambangkan "perdamaian dan kemakmuran", kata Im, menggunakan tanah dari Gunung Paektu di Korut dan Gunung Halla di Korsel.
Kim dan Moon akan menyirami pohon dengan air yang dibawa dari Sungai Taedong di Korut dan Sungai Han di Korsel. Setelah itu, Moon dan Kim akan berjalan-jalan bersama di Panmunjom sebelum memulai putaran pembicaraan berikutnya.
Pada akhir pembicaraan, Kim dan Moon akan menandatangani perjanjian dan membuat pengumuman. Mereka akan makan malam di sisi negara Korsel dan menonton klip video bertema "Spring of One".
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora