Menuju konten utama

Presiden Korea Selatan Akan Bertemu Trump untuk Bahas Soal Nuklir

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan mengunjungi AS pada 10-11 April, untuk membahas soal denuklirisasi.

Presiden Korea Selatan Akan Bertemu Trump untuk Bahas Soal Nuklir
Ilustrasi. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penyambutan di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Jumat (27/4/2018). ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters

tirto.id - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan menghadiri KTT untuk mendiskusikan soal kebuntuan diplomasi nuklir AS-Korut.

Melansir AP News, ini akan menjadi pertemuan pertama yang membahas nuklir setelah bulan lalu pertemuan Trump-Kim di Hanoi gagal mendapatkan titik temu.

Moon diperkirakan akan mengunjungi AS pada 10-11 April untuk mendiskusikan bagaimana cara menguatkan aliansi antara Korut dan Korsel dan dalam rangka denuklirisasi untuk mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea.

Gedung Putih mengatakan, Trump dan Ibu Negara Melania Trump akan dengan senang hati menyambut Moon dan isterinya, Kim Jung-sook di Gedung Putih pada 11 April mendatang.

Pertemuan ini disebut akan menjadi kunci utama perdamaian dan kemananan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.

Awal Maret lalu, Korea Utara melalui Wakil Menteri Luar Negerinya, Choe Son Hui mengancam akan menarik persepakatan nuklir dengan AS karena tidak adanya kecocokan langkah antara AS dan Korea Utara.

Choe mengatakan, Kim akan segera memutuskan apakah akan melanjutkan pembicaraan dan menunda nuklir dan tes misil atau tidak.

Masih melansir AP News, mata-mata Korea Selatan, melalui pertemuan rahasia pada Jumat (22/3/2019) mengatakan Korea Utara hampir selesai membangun kembali situs peluncuran roket di Yongbyon, yang sempat rehat sejak pertemuan Kim-Trump tahun 2018 di Singapura lalu.

Situs pengembangan uranium Korea Utara juga masih beroperasi hingga hari ini, meskipun Korea Utara dilaporkan belum akan meluncurkan roket dalam waktu dekat ini.

ABC News melaporkan, Korea Utara baru-baru ini menarik kembali semua perwakilan mereka di Korea Selatan untuk beberapa saat dan mengembalikannya ke kantor masing-masing.

Pada Jumat (22/3/2019), Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa Korut tidak merespons tawaran untuk berdiskusi tentang rencana gabungan untuk menginvestigasi korban Perang Korea di perbatasanKorut-Korsel.

Beberapa ahli juga mengatakan bahwa Korea Utara sebenarnya masih ingin bernegoisasi dengan AS karena lelah dengan sanksi internasional yang diembannya.

Tak pelak, sanksi tersebut memblokir semua akses ekonomi dari dan ke Korea Utara yang berpengaruh terhadap perekonomian negara komunis tersebut.

Baca juga artikel terkait NUKLIR atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo