tirto.id - Satu minggu menjelang KTT AS-Korea Utara yang direncanakan bakal digelar di Vietnam 27 Februari, Presiden AS Donald Trump menyampaikan pihaknya tidak ingin terburu-buru soal masalah denuklirisasi Korea Utara.
Melalui jumpa pers di Gedung Putih, seperti dilansir Aljazeera pada Selasa (19/2/2019), Trump mengatakan Korea Utara sudah tidak lagi melakukan tes nuklir.
“Saya tidak menetapkan tenggat waktu [untuk denuklirisasi],” kata Trump dikutip Aljazeera.
Trump juga menyampaikan pertemuan keduanya dengan Kim Joun-un di Hanoi, akan ‘sangat menyenangkan’, tapi tetap tidak mengungkap rincian agenda dalam pertemuan tersebut.
“Saya berkata kepada Mike Pompeo (Sekretaris negara), saya berkata ‘Mike jangan terpaku dengan waktu’,” kata Trump seperti dikutip The Guardian.
“Saya pikir kita sedang melakukan sesuatu yang sangat penting [tentang denuklirisasi] tapi ini bukan tentang waktu. Kalau butuh 2 atau 3 tahun, atau 5 bulan, itu tidak masalah. Tidak ada tes nuklir dan tidak ada tes roket,” tambahnya.
Pada Rabu (20/2/2019) Gedung Putih menyatakan Mike Pompeo akan berkunjung ke Pyongyang bulan depan atas undangan Kim Jong-un untuk melanjutkan negosiasi denuklirisasi.
Trump menyebut tidak adanya tes nuklir di Korea Utara merupakan sebuah prestasi bagi AS mengingat sanksi internasional terhadap Korea Utara karena melakukan uji coba nuklir belum dicabut.
Sejak pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni 2018, isu denuklirisasi memang terus digaungkan, dan tetap menjadi tema besar di pertemuan kedua ini.
Trump mengklaim, presiden AS sebelumnya Barack Obama, mendeklarasikan perang dengan Korea Utara di minggu-minggu terakhir masa jabatannya sebagai Presiden Amerika.
Terpilihnya Trump, yang kemudian berupaya membuat perjanjian damai dengan Korea Utara, dianggapnya sebagai sebuah upaya menyelamtakan dunia dari keporak-porandaan karena dua negara; Amerika Serikat dengan kekuatan militernya dan Korea Utara dengan nuklirnya.
Masih menurut The Guardian, Obama diketahui memperingatkan Trump berkali-kali pada masa transisi kepresidenan bahwa Korea Utara adalah ancaman bagi AS dan mereka tengah bertindak untuk aksi penghancuran.
Keadaan memburuk ketika Pyongyang kemudian mengadakan uji coba bom termo-nuklir dan peluru balistik antar benua.
Channel News Asia menyebutkan bahwa upaya denuklirisasi tidak kunjung selesai, terlebih ditambah Trump tidak memberikan tenggat waktu pasti untuk denuklirisasi Korea Utara tersebut.
Dalam konferensi pers tersebut Trump mengungkapkan selama Korea Utara tidak mengadakan tes nuklir, maka Amerika Serikat juga tidak akan mendesak Jong-un melakukan denuklirisasi.
Editor: Yantina Debora