tirto.id - Khutbah kali ini akan membahas mengenai makna Tahun Baru Islam, dalam rangka menyambut kedatangan bulan Muharram.
Tahun baru Islam merupakan permulaan bagi kaum muslim untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Tidak ada seorangpun yang lepas dari perbuatan dosa kecuali para manusia pilihan seperti Nabi Muhammad Saw. Kendati demikian, kaum muslim senantiasa menginginkan kehidupan yang lebih baik ke depannya.
Salah satu amalan pembuka yang dapat dilakukan pada awal tahun baru Islam adalah berdoa. Kemudian amalan yang dapat diperbanyak di bulan Muharam ialah puasa sunah seperti Puasa Senin-Kamis, Puasa Tasu'a, Asyura, Puasa Ayyamul Bidh, hingga Puasa Daud.
Khutbah Jumat tentang Makna Tahun Baru Islam & Amalan
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِٰلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ الْمَلِكُ الْغَفَّارْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلاَئِقِ وَالْبَشَرْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَطْهَارْ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَآأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِيْ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ ٱللّٰهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ
إِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوا وَجَٰهَدُوا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ أُولَٓئِكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللهِۚ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Segala puji kepada Allah Swt, karena limpahan rahmat, taufik, dan inayahNya kita semua dapat berkumpul di sini dalam rangka menjalankan ibadah salat dan mendengarkan khotbah yang insyaallah diridai.
Selawat serta salam Allah Swt. semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, khataman nabiyyin atau utusan terakhir sebagai penutup para anbiya yang kita selalu tunggu-tunggu syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Amin.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan khotbah seputar makna tahun baru Islam dan amalan.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Tahun baru Islam 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023 (1 Muharam 1445 H). Permulaan tahun dalam kalender kamariah tersebut memiliki berbagai makna bagi umat Islam, salah satunya adalah kebangkitan.
Membuka tahun baru adalah gerakan perubahan menuju yang lebih baik dibandingkan waktu-waktu sebelum. Kaum muslim sebaiknya senantiasa meningkatkan ketakwaan setiap hari dan setiap tahun ke depan. Dalam sebuah hadis dijelaskan kerugian bagi orang-orang yang tidak meningkatkan kebaikannya ketika hari telah berganti sebagai berikut:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya:
"Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia [tergolong] orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia [tergolong] orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat [celaka],” (HR Al-Hakim).
Sebagai kaum muslim kita dapat menyambut tahun baru Islam dengan berdoa. Doa tersebut berisi permintaan kepada Allah untuk memberikan perlindungan selama 1 tahun ke depan. Berikut ini doa awal tahun dari Rasulullah Saw. yang disebutkan Sayyid Usman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Arab Latinnya:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini".
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Di sisi lain, tahun baru Islam adalah pintu masuk ke bulan Muharam, satu dari 4 waktu-waktu yang dimuliakan Allah Swt. serta masuk kelompok asyharul hurum (bulan haram). Allah Swt. berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36 mengenai keutamaan bulan haram sebagai berikut:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Arab Latinnya:
Inna ‘iddatasy-syuhūri ‘indallāhiṡnā ‘asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba‘atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa‘lamū annallāha ma‘al-muttaqīn(a).
Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Keistimewaan bulan Muharam kaum muslim juga karena pada waktu tersebut terjadi beberapa peristiwa bersejarah di masa lalu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Bakar, Rasulullah Saw. pernah bersabda mengenai salah satu kejadian yang pernah terjadi di bulan Muharam sebagai berikut:
“Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram [suci], tiga bulan berurutan: Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban,” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Beberapa peristiwa sejarah Islam lain yang pernah terjadi di bulan Muharam sebagai berikut:
- Taubat Nabi Adam As. diterima Allah SWT.
- Kapal Nabi Nuh As. berlabuh di bukti Zuhdi pasca dunia dilanda banjir.
- Nabi Ibrahim diselamatkan Allah Swt. dari pembakaran yang dilakukan Raja Namrud.
- Nabi Yusuf As. dibebaskan dari penjaraan Kerajaan Mesir.
- Peristiwa Nabi Yunus As selamat serta keluar dari perut ikan.
- Nabi Ayyub As. disembuhkan Allah Swt. dari penyakit kulit.
- Nabi Musa As. dan umatnya, kaum Bani Israil, selamat dari pengejaran Firaun di Laut Merah. Nabi Musa dan ratusan ribu umatnya selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.
Umat Islam di bulan Muharam dianjurkan menjalankan berbagai amal baik sekaligus menjauhi perbuatan maksiat. Abdullah bin Abbas Ra. pernah berkomentar mengenai pahala berlipat ganda bagi amal saleh serta dosa di bulan Muharam ketika membahas Surah At-Taubah ayat 36 sebagai berikut:
“Beribadah dan beramal saleh di bulan-bulan haram dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Demikian sebaliknya, bermaksiat dan berbuat dosa di bulan-bulan tersebut digandakan hukumannya”.
Kemudian, salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Muharam adalah puasa sunah. Puasa merupakan ibadah menahan hawa nafsu seperti makan, minum, hingga bersetubuh dari terbitnya fajar shadiq (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu maghrib). Pada sebuah hadis yang diriwayat Abu Hurairah Ra. dijelaskan mengenai keutamaan puasa di bulan Muharam sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam,” (HR. Muslim).
Jenis puasa sunah yang dapat dilakukan di bulan Muharam seperti Puasa Senin-Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, hingga Puasa Daud.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah seputar makna tahun baru Islam dan amalannya. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian. Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Editor: Yulaika Ramadhani