Menuju konten utama
Contoh Teks Khutbah Jumat

Khutbah Jumat Awal Muharram: Muhasabah Diri di Tahun Baru Islam

Contoh teks khutbah Jumat awal Muharam mengangkat tema tentang muhasabah diri di Tahun Baru Islam.

Khutbah Jumat Awal Muharram: Muhasabah Diri di Tahun Baru Islam
Ilustrasi Tahun Baru Islam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tahun Baru Islam telah tiba. Awal bulan Muharram menjadi masa untuk memulai langkah baru satu tahun ke depan dalam kalender Kamariah. Kehadiran 1 Muharram 1445 Hijriah bertepatan dengan 19 Juli 2023.

Muharram adalah salah satu bulan hijriah yang di dalamnya terdapat larangan untuk berperang, berbuat keji, atau melakukan perbuatan dosa lainnya. Awal bulan Muharram juga menandai pergantian tahun dalam penanggalan Islam.

Di sisi lain, Muharram juga menjadi ladang pahala, karena Nabi Muhammad menekankan pada bulan ini untuk lebih sering berpuasa sunnah. Salah satu puasa sunnah yang dapat menghapus dosa satu tahun yang lampau adalah puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan saat bulan Muharram adalah muhasabah. Aktivitas introspeksi diri ini merupakan bagian dari ajaran Islam yang membuat pelakunya berusaha lebih baik dalam kebaikan, hari demi hari. Perihal muhasabah inilah yang diangkat dalam khutbah Jumat kali ini.

Materi Khutbah Jumat Tema Muhasabah Diri di Bulan Muharram

Khutbah Pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Amma ba’du

Ma’asyiral Muslimin, jemaah yang dirahmati Allah

Kami selaku khatib mewasiatkan pada diri kami pribadi dan jemaah sekalian agar selalu memegang erat keimanan dan ketakwaan sampai Allah subhanahu wa ta'ala mengambil ruh kita. Keimanan pada Allah menjadi pintu pembuka untuk menjemput kebaikan untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Ada pun ketakwaan merupakan perwujudan rasa cinta kepada Allah sebagai konsekuensi atas keimanan.

Salam dan salawat semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa salam beserta keluarga, sahabatnya, dan segenap umat Islam yang selalu konsisten dalam berislam. Semoga kita semua adalah umat yang mendapatkan syafaat dari beliau. Amin.

Jemaah yang dirahmati Allah

Bulan Muharram 1445 Hijriah telah tiba. Pada Tahun Baru Islam ini semoga kita senantiasa berada dalam kebaikan. Kebaikan yang kita peroleh, hendaknya selalu terus ditingkatkan sehingga kita hanya merasa puas dengan hasil yang diperoleh saat ini.

Oleh sebab itu, tidak salahnya di dalam salah satu bulan haram ini, kita mencoba membuat sebuah resolusi hidup yang baru. Resolusi ini berangkat dari perenungan kita melalui jalan bermuhasabah. Ketahuilah wahai jamaah, muhasabah diri merupakan perbuatan baik yang diperintahkan Allah bagi hamba-Nya yang beriman.

Allah subhanahu wa ta'a berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu

seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 18-19)

Itulah dalil agar kita mau mengoreksi diri atau muhasabah. Jika kita tergelincir dalam kesalahan maksiat dan hal lain yang melanggar perintah Allah, solusinya adalah mengoreksi diri lalu bertaubat. Selanjutnya, kita mesti menghindarkan diri dari berbagai hal yang menjadi perantara menuju kesalahan yang sama dan kesalahan lainnya

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Seorang muslim yang mau melakukan muhasabah menandakan masih ada ketakwaan dalam dirinya. Orang yang bertakwa yaitu mereka yang dengan sungguh-sungguh membawa bekal terbaiknya untuk kehidupan dunia dan akhiratnya, sesuai dengan petunjuk dalam Al Quran dan Hadis. Memang tidak mudah untuk menyiapkan bekal tersebut.

Pada suatu titik, orang yang bertakwa akan dihadapkan pada rasa lelah hingga bosan, dan akan membuatnya kembali tergelincir pada kesalahan. Oleh sebab itu, aktivitas mengoreksi diri harus dijadikan sebuah kebiasaan tanpa henti.

Maimun bin Mahran rahimahullah mengatakan, “Tidaklah seorang hamba menjadi bertaqwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras, daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya.”

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah.

Muhasabah memiliki berbagai besar bagi kita. Di antara manfaat itu adalah akan meringankan hisab pada hari kiamat. Hal ini sebagaimana diungkapkan sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu anhu:

“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang genting pada hari kiamat, 'Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (QS. Al-Haqqah: 18)'.” (Az-Zuhud li Ibnil Mubarak Al-Qulub, hlm. 371.)

Selanjutnya, muhasabah membuat kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah dan dapat mengobati hati yang sedang sakit. Hati sakit yang tak kunjung sembuh, bisa disembuhkan dengan mengoreksi diri sendiri.

Selain itu, orang yang bermuhasabah akan menganggap dirinya tidak sempurna dan tidak sombong. Dia akan selalu berbuat lebih baik dalam meningkat amalan-amalan salih dengan harapan agar selalu dekat dan diridai Allah. Dia tidak tertipu dengan berpuas diri pada amalan yang telah dikerjakan.

Mengingat besarnya manfaat dari muhasabah, mari kita jadikan kegiatan ini menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Semoga kita senantiasa dimudahkan Allah untuk selalu mengoreksi diri.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua (Doa)

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya