Menuju konten utama

Khutbah Jumat 2023 Terbaru Bulan Safar: Cara Memanfaatkan Waktu

Contoh teks khutbah Jumat terbaru tentang bulan safar kali ini akan membahas terkait memanfaatkan waktu.

Khutbah Jumat 2023 Terbaru Bulan Safar: Cara Memanfaatkan Waktu
Seorang pelajar SMP Al-Hikmah Kota Surabaya, Ahmad Firdaus As Sabil terpilih menjadi khotib dan imam shalat Jumat di Masjid Nurul Faidzin, komplek Kantor Dispendik Kota Surabaya, Jatim, Jumat (23/4/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat terbaru tentang bulan safar kali ini akan membahas terkait memanfaatkan waktu.

Islam mengajarkan selalu menghargai waktu, baik demi kepentingan dunia maupun akhirat. Dalam khutbah Jumat ini, tema yang dibahas adalah cara memanfaatkan waktu selama bulan safar.

Salah satu contoh yang bisa dilakukan dalam hal mengatur waktu adalah sholat 5 waktu.

Alloh SWT memerintahkan kepada umat manusia agar tetap menjaga sholat melalui Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 238:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Artinya:"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu,".

Dalam firman Alloh tersebut, terdapat makna agar umat Muslim hendaknya senantiasa dapat mengatur waktu ketika menjalankan perintah-Nya maupun ketika menjalani kehidupan di dunia.

Khutbah Jumat 2023 Terbaru: Cara Memanfaatkan Bulan Safar

Berikut adalah contoh khutbah Jumat 2023 terbaru dengan tema cara memanfaatkan bulan Safar.

Khutbah I

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلِ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah...

Dalam kesempatan yang mulia ini, sebagai khotib saya mengajak kepada jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh SWT.

Sebagai umat yang penuh dengan kekurangan hingga banyak kesalahan, sudah sepantasnya untuk selalu sujud syukur meminta pengampunan.

Semoga Alloh SWT dapat menerima segala amal ibadah yang sudah kita lakukan dengan selalu menjaga nilai-nilai ketaqwaan.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullâh.....

Bulan safar selama ini memang identik dengan bulan yang negatif atau buruk. Meskipun di dalam Islam sendiri tidak mengenal istilah bulan sial, karena semua bulan adalah waktu yang mulia untuk selalu beramal ibadah.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ

"Tidak ada adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa," (HR Bukhari dan Muslim).

Seperti halnya adwa, thiyarah, dan hamah, shafar selama ini lebih diyakini sebagai waktu yang dianggap mendatangkan malapetaka.

Lewat hadis Rasulullah SAW tersebut, bisa dinyatakan bahwa anggapan safar sebagai bulan sial adalah tidak benar.

Jamaah sekalian yang sangat dimuliakan...

Lalu, bagaimana cara untuk memanfaatkan waktu selama bulan safar?

Syekh Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaif al-Ma'arif fima li Mawasim al-Ami min al-Wadhaif, sebagaimana dikutip dari laman NU Online, menuliskan:

"Betapa banyak orang yang memiliki tuntutan, maka ini telah datang bulan Safar kepada kita. Bulan yang disertai dengan kemenangan, taufik, dan keberhasilan,".

"Maka mulailah berbuat sesuatu yang akan membuatmu senang di hari kembali (hari kiamat), maka disana engkau akan melihat kebaikan,".

"Bertaubatlah kepada Allah di bulan Safar dari dosa-dosa, sebelum batas akhir usia menghampiri pada kalian,".

Dari sejumlah kalimat tersebut, diterangkan safar merupakan waktu dalam meraih kemenangan dan keberhasilan.

Oleh karena itu, hendaknya kita isi dengan amal kebaikan hingga menjadi bekal di hari akhir.

Selain itu, bulan safar juga dapat digunakan untuk bertaubat dan membersihkan diri dari perbuatan buruk yang selama ini dilakukan, hingga amal ibadah kita diterima di sisi Alloh SWT sebagai sebuah kemenangan.

Melalui salah satu riwayat hadis, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

إِنَّ أَصْفَرَ البُيُوتِ من الخَيْرِ البَيْتُ الصِّفْرُ من كتابِ اللَّهِ

"Sungguh rumah yang paling kosong dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari bacaan kitabullah Al-Qur’an," (HR at-Thabarani).

Maka, dari penjelasan hadis di atas, cara lain ialah hendaklah selalu mengisi bulan safar dengan semakin memperbanyak bacaan Al-Qur'an dan waktunya tidak terlewatkan begitu saja.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3). بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ. أَشْهدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ، اتَّقُوا اللهَ تَعَاَلى.َقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani