Menuju konten utama

Keuskupan New York Rilis 120 Nama Pastor Terkait Kekerasan Seksual

Sebanyak 120 pastor, kardinal dan pendeta diduga terlibat kekerasan seksual.

Keuskupan New York Rilis 120 Nama Pastor Terkait Kekerasan Seksual
Ilustrasi kekerasan seksual. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Keuskupan Agung New York mengatakan setidaknya ada 120 imam gereja yang diduga melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak atau memiliki pornografi anak-anak. Keuskupan Agung megeluarkan daftar nama pejabat gereja pada Jumat (26/4/2019), termasuk pastor, pendeta, dan kardinal.

Daftar tersebut, menurut Associated Press, yang berasal dari Keuskupan Agung terbesar kedua di dunia berisikan daftar pejabat gereja yang bermasalah dari keuskupan di seluruh negeri.

Gereja Katolik sedang melakukan tindakan untuk membongkar kejahatan seksual dalam gereja.

Kardinal Timothy Dolan juga menyampaikan dukungan atas tindakan ini melalui sebuah surat yang ditujukannya pada anggota gereja.

Dia menyadari bahwa kekerasan seksual dalam gereja adalah tindakan memalukan. Dia juga meminta maaf atas tindakan para pemimpin gereja tersebut yang telah mengkhianati kepercayaan masyarakat untuk melindungi orang-orang muda.

“Ini adalah doa dari dasar hati saya, bahwa kita sebagai keluarga dalam iman dapat dipulihkan,” tulisnnya dalam surat tersebut.

Pengawas soal kekerasan di lingkungan gereja dan pengacara tertuduh mengatakan bahwa daftar tersebut merupakan langkah positif, tetapi beberapa juga menyebut bahwa daftar tersebut belum lengkap.

Daftar tersebut tidak memuat anggota ordo relijius yang melayani di sekolah-sekolah, meskipun mereka telah merilis daftar mereka sendiri, atau daftar pejabat yang pindahan yang dulunya tidak bekerja di New York.

“Akan lebih baik jika hal-hal tersebut masuk dalam daftar,” kata Terry McKiernan dari kelompok pengawas.

Daftar tersebut juga memuat daftar pendeta sejak 1908 dan 1988, yang mana banyak di antara mereka sudah meninggal, dan bahkan sebagian lainnya tidak lagi bertugas di Keuskupan.

Kasus yang tercatat juga sebagian besar terjadi pada 170 dan 1980-an, serta awal 1990-an, namun dua tuduhan kredibel oleh pejabat aktif terjadi sejak 2002, berdasarkan data keuskupan.

Pada februari, Paus Fransiskus mngumpulkan hampir 200 uskup dan kardinal dari seluruh dunia ke Vatikan untuk membahas epidemi kekerasan seksual anak-anak oleh pastor.

Paus mengatakan bahwa mereka berkumpul di konferensi tersebut mewakili miliaran umat katolik di seluruh dunia yang mengharapkan tindakan konkrit melawan kekerasan seksual. Pertemuan itu akhirnya merilis 1000 korban yang diam selama hampir 70 tahun.

Melansir ABC News,laporan tersebut mendorong para pejabat yuridiksi untuk melakukan tindakan forensic mandiri untuk meninjau kasus kekerasan, termasuk di pengadilan New York dan New Jersey.

Jaringan Penyintas Kekerasan Oleh Pendeta (SNAP), yang merupakan organisasi paling vokal di negara tersebut mengatakan berterima kasih atas transparansi yang di rilis oleh keuskupan New York.

"Kami akan mengawal investigasi yang sedang berjalan, oleh Jaksa Umum [New York], Letitia James untuk transparansi penuh. [karena itulah] yang dibutuhkan dan layak didapatkan oleh publik,” demikian pernyataan SNAP.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN SEKSUAL atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora