Menuju konten utama

Ketua Saracen Jasriadi Dites Kejiwaannya di RS Polri

Jasriadi dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa kejiwaannya.

Ketua Saracen Jasriadi Dites Kejiwaannya di RS Polri
Divisi Siber Bareskrim Mabes Polri, AKBP Susatyo Purnomo, Awi Setyono dan Kombes Pol. Irwan Anwar memberikan keterangan dan menjelaskan alat bukti sindikat pelaku ujaran kebencian konten SARA di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta,Rabu (23/8). tirto.id/Felix Natanhiel.

tirto.id - Ketua Saracen, Jasriadi dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan pengecekan kesehatan jiwa. Hal ini dilakukan karena Jasriadi kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Kepala Unit V Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Purnomo mengatakan, keterangan Jasriadi dalam pemeriksaan cenderung tidak konsisten. Dalam pemeriksaan terkait kasus yang menyangkut anak buahnya, yaitu SRN, MAH, dan MFT, keterangan Jasriadi tidak sama.

“Kalau untuk tersangka Jasriadi memang penyidik tadi membawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa kejiwaannya,” kata Purnomo saat menghadiri acara 'Dagangan Ala Lapak Saracen', di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Purnomo menambahkan “Kami perlu adanya bantuan dari psikiater untuk memberikan suatu pernyataan dia stress, tertekan, atau gimana. Mungkin satu-dua hari ke depan sedang diantar infonya.”

Hal tersebut dibenarkan Kasubdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Irwan Anwar saat dikonfirmasi Tirto. Irwan mengatakan, pernyataan Jasriadi memang suka berubah. Hal ini, kata dia, yang menyebabkan penyidik tidak bisa segera memproses berkas Jasriadi menjadi P21.

Baca juga: Dua Tersangka Saracen Segera Disidangkan

Irwan menyatakan, pihaknya harus menunggu keterangan dari RS Polri terlebih dahulu. “Sehingga penyidik perlu mengetahui apakah perilaku tersebut berkaitan dengan kondisi riil kejiwaan atau karena atas usaha tersangka untuk berkelit atau mempersulit proses sidik,” kata Irwan.

Selain itu, Purnomo menambahkan bahwa nama-nama baru yang diduga ikut menjadi anggota sindikat Saracen tidak akan dibongkar sebelum tertangkap. Hal ini lantaran sejumlah nama tersebut bisa melarikan diri apabila mengetahui masuk dalama daftar dugaan pelaku oleh pihak Kepolisian.

Purnomo mengaku, sampai saat ini polisi belum menemukan kaitan antara Jasriadi ataupun pelaku Saracen lainnya dengan tokoh-tokoh politik, termasuk yang pernah berfoto bersama tersangka. Purnomo mengatakan, hal tersebut masih harus dibuktikan karena berdasar keterangan tersangka, mereka hanya penggemar dari tokoh yang diajak berfoto tersebut.

Baca juga artikel terkait SARACEN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Hukum
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz