tirto.id - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau kerap disapa Gus Yahya merespons kegaduhan yang sebelumnya sempat ditimbulkan akibat rekomendasi Lembaga Dakwah NU (LDNU) untuk melarang dakwah wahabi.
Gus Yahya menyebut rekomendasi tersebut masih bersifat pembicaraan internal LDNU dan bukan keterangan resmi dari NU.
"Itu kan pembicaraan di antara mereka yang belum resmi karena bukan dari PBNU," kata Gus Yahya ditemu dalam Forum R20 di Bali, Rabu, 2 November 2022.
Namun demikian, Gus Yahya menilai perbedaan pandangan antar kelompok juga merupakan masalah yang perlu dipikirkan supaya tidak menyulut pertentangan.
"Tetapi itu juga salah satu masalah yang memang perlu dipikirkan, perbedaan-perbedaan dari kelompok-kelompok agama itu, bagaimana semua ini tidak menyulut pertentangan tetapi kita bisa menyepakati sesuatu yang bisa kita usung bersama," katanya.
Gus Yahya juga menyebut pihaknya akan membahas permasalahan tersebut di forum yang dihadiri sejumlah pemuka agama dari berbagai negara tersebut.
"InsyaAllah (permasalahan Wahabi akan dibahas di R20)," jawab Gus Yahya saat ditanya Wartawan.
Selain itu, dalam sambutan pembukaan acara tersebut Gus Yahya menyebut adanya kelompok-kelompok agama yang menggunakan agama sebagai pembenaran konflik. Untuk itu para pemimpin agama dalam forum R20 perlu mencari solusi untuk hal tersebut.
"Kita tidak perlu mengingkari bagi sementara kelompok beragama berdasarkan pemahaman agama masing-masing masih mengandung elemen-elemen, unsur-unsur yang dapat dijadikan pembenaran bagi konflik, pertentangan kelompok yang berbeda. Kita semua dari pemimpin umat beragama perlu mengambil tanggung jawab untuk mencari jalan keluar dari keadaan ini," kata Gus Yahya dalam sambutannya.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Restu Diantina Putri