tirto.id - Pilkada jangan sampai membuat masyarakat terpecah-belah dan siapapun yang menjadi pemenang dalam Pilkada DKI 2017 hendaknya diterima pesan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin.
Menurut dia, boleh saja ada aksi dukung-mendukung sebelum pemungutan suara digelar, namun setelah mendapatkan hasil, masyarakat harus menerima dengan sukarela.
"Kalau nanti selesai pilkada, siapapun yang jadi harus bisa diterima dengan sukarela karena dia adalah gubernur seluruh masyarakat DKI. Tidak boleh ada yang tak mendukung, saya kira itu," kata Ma'ruf, Amin usai menggunakan hak pilihnya di TPS 025 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, Rabu, (15/2/2017) seperti dikutip dari Antara.
"Jadi, pilkada tidak boleh membuat masyarakat terpecah," imbuh Ma'ruf .
Ketika ditanya soal imbauannya kepada masyarakat jika Pilkada DKI berlangsung hingga dua putaran, Ma'ruf Amin mengatakan, "Kalau memang hasilnya seperti itu, ya harus begitu... Tergantung hasil pencoblosan".
KH Ma'ruf Amin bersama anaknya Natasya Nisaul Alfani dan istrinya Wury Estu Handayani melakukan pencoblosan di TPS 025 Koja, Jakarta Utara, pada Rabu pagi pukul 10.10 WIB.
Sebelum mencoblos, Ma'ruf disambut warga setempat dengan mengambil foto dan menyalami ketua MUI itu. Sejumlah petugas TPS juga menyalaminya.
"Saya 'nyoblos' bersama istri dan anak saya. Saya kira sudah biasa 'nyoblos', (pilkada) gubernur berapa kali, presiden berapa kali," kata Ma'ruf usai mencoblos di TPS 025.
Pilkada DKI Jakarta untuk memilih Gubernur DKI Jakarta peridode 2017-2022 diikuti oleh tiga pasangan calon, antara lain pasangan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidajat, dan pasangan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh