tirto.id -
"Karena kami inginnya nomor dua karena minimal hentikan salam dua periode. Ada sperti mati langkah ketika menyerang tapi ternyata mati langkah, ada makna mungkin pak Jokowi cuma satu periode," kata Yandri, di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018) malam.
Yandri pun menduga pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin bakal kesulitan mengubah kampanye mereka di media sosial yang selama ini menurutnya sudah akrab menggunakan angka 2.
"Jadi bayangkan gimana mereka hapus jejak digital salam dua periode karena itu kampanyekan nomor dua," kata Yandri.
Yandri pun yakin Jokowi-Ma'ruf Amin bakal kalah di Pilpres 2019 karena kebingungan mencari format kampanye. "Iya satu periode karena salam dua periode sudah terhenti," kata Yandri.
Yandri juga mengaku tak khawatir nomor urut 02 yang didapatkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya menguntungkan Gerindra di Pileg 2019.
"Kan 02, kan beda. Kosong dua dan kosong satu. Harus ada kosongnya," kata Yandri, di kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
Menurut Yandri, isu pilpres dan pileg pun berbeda. Sehingga, menurutnya, pihaknya tak perlu merisaukan nomor 02 bakal hanya memberi efek elektoral ke Gerindra.
"Kalau pileg kan caleg bergerak, berjibaku dengan dirinya sendiri dan pilpres tunggal. Masyarakat sudah frame akan pilih siapa," kata Yandri.
Nomor urut Gerindra di Pemilu 2019 adalah 2. Anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Ketua Tim Sukses Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso pun bersyukur karena nomor tersebut selaras dengan pasangan capres-cawaprea yang diusung partainya.
"Iyah betul ada keuntungan. Iya alhamdulillah insyaallah," kata Djoko yang juga menjabat Anggota Dewan Pembina Gerindra, di Kantor KPU, Jumat (21/9/2018).
KPU telah memutuskan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01 dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan nomor urut 02.
"Menetapkan Keputusan KPU RI Tentang Pengambilan Nomor Urut [...] pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada nomor urut 1. Dan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada nomor urut 2," kata Ketua KPU RI Arief Budiman.
Setelah mengundi nomor urut kandidat pilpres 2019, KPU RI akan secara resmi membuka masa kampanye pemilu 2019. Masa kampanye akan dimulai sejak Minggu (23/9/2018). Kampanye berlangsung hingga 13 April 2019, dan pemilihan rencananya digelar 17 April 2019.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani