tirto.id - Pemerintah mencanangkan program Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 ini. Perkembangan industri ini tidak bisa dihalau dan mau tidak mau harus diikuti. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Golkar bidang Ekonomi, Ache Harahap pada Sabtu (7/7/2018).
Ache menegaskan, Indonesia harus mengikuti revolusi industri 4.0 karena sudah terjadi di seluruh dunia agar bisa bersaing dan tidak tertinggal.
"Sudah terjadi, dan kami akan bertempur di situ dan kita akan menjadi pemenang dan mempertahankan posisi daripada mengeluh terhadap revolusi industri ini," katanya di kawasan Menteng, Jakarta.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastadi menegaskan hal yang serupa. Menurutnya, masyarakat Indonesia ke depan harus semakin mawas diri.
Ia berpendapat, perkembangan tersebut tidak bisa dielakkan. Yang harusnya menjadi perhatian adalah bagaimana cara bertahan di tengah terpaan perkembangan teknologi. Ia menduga sebagian pekerjaan manusia nantinya akan digantikan robot.
"Sekarang ini semua baru wadahnya saja. Nanti akan ada robot dan semua nanti akan digantikan, tapi kita semua harus siap," tuturnya.
Sedangkan, Ketua Umum Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Indonesia, Adhi S Lukman mengakui akan adanya pergeseran tenaga kerja. Boleh jadi semakin banyak teknisi yang diperlukan, tapi mata pencaharian sebagai jurnalis akan meredup. Bila tak mau digantikan robot, Adhi mengimbau agar semua orang mengembangkan keterampilannya.
"SDM adalah kunci. Kita harus bisa menyiapkan SDM kita untuk menyambut revolusi 4.0 ini," ujarnya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto