tirto.id - DKI Jakarta diguyur hujan dari pagi hingga sore hari pada Senin (18/10/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, per pukul 15.00 WIB, tinggi muka air di sejumlah pintu air di wilayah Jakarta, Bogor, dan Depok terpantau masih normal.
Hingga saat ini, belum ada pintu yang berstatus siaga 1 ataupun 3. Pintu Air Katulampa Bogor terpantau masih berstatus siaga 4 dengan ketinggian muka air berada pada 10-20 cm. Hanya di Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara yang terpantau berada pada ketinggian 209 cm, dengan status siaga 2.
Berikut rincian status ketinggian air di sejumlah Pintu Air pada Senin (18/10/2021).
1. Pesanggrahan ketinggian 105 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
2. Angke Hulu ketinggian 100 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
3. Katulampa ketinggian 10-20 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
4. Depok ketinggian 95 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
5. Manggarai ketinggian 640 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
6. Krukut Hulu ketinggian 50 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
7. Karet ketinggian 300 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
8. Waduk Pluit ketinggian minus 160 cm dengan cuaca hujan (Siaga 4)
9. Pasar Ikan (kali/laut) ketinggian 209 dengan cuaca gerimis (Siaga 2)
10. Cipinang Hulu ketinggian 135 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
11. Sunter Hulu ketinggian 130 cm dengan cuaca hujan (Siaga 4)
12. Pulo Gadung ketinggian 367 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4).
BPBD DKI juga mengimbau kepada warga agar mewaspadai cuaca ekstrem di Jakarta pada 19- 20 Oktober 2021 mulai pukul 07.00 WIB.
"Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di Indonesia bagian barat. Terdapat potensi Hujan Lebat dengan Dampak Banjir/Bandang di DKI Jakarta dengan status waspada," tulis Instagram @bpbddkijakarta , Senin (18/10/2021).
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es) yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk tetap menerapkan 6M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas, dan Menghindari makan bersama," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto