Menuju konten utama

Ketahui Tentang AstraZeneca: Calon Vaksin COVID-19 Asal Inggris

Ketahui tentang AstraZeneca: calon Vaksin COVID-19 asal Inggris yang dipesan pemerintah RI.

Ketahui Tentang AstraZeneca: Calon Vaksin COVID-19 Asal Inggris
Gedung AstraZeneca Plc di Inggris, produsen pembuat calon vaksin COVID-19 AstraZeneca. foto/istockphoto

tirto.id - Sejak kemunculannya pada akhir Desember 2019 lalu, virus corona baru atau dikenal dengan COVID-19 terus menyebar hingga seluruh negara yang ada di dunia.

Sejak itu pula, berbagai produsen obat dan vaksin bereksperimen untuk segera menemukan penawarnya.

Salah satu vaksin eksperimental COVID-19 yang telah menghasilkan respons kekebalan ialah vaksin milik produsen obat besar asal Inggris, AstraZeneca Plc.

Pada uji cobanya untuk orang dewasa muda dan tua, vaksin yang dinamakan sebagai vaksin AZD1222 tersebut telah memberikan harapan jalan keluar dari kesuraman dunia akibat virus tersebut.

Tidak hanya itu, vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford tersebut pun terbukti mampu menghasilkan efek samping yang lebih rendah di antara orang tua, sebagaimana ditulis Reuters.

“Sangat menggembirakan untuk melihat tanggapan imunogenisitas serupa antara orang dewasa yang lebih tua dan lebih muda dan bahwa reaktogenisitas lebih rendah pada orang dewasa yang lebih tua, di mana tingkat keparahan penyakit COVID-19 lebih tinggi,” ungkap jubir AstraZeneca.

Lebih lanjut, vaksin ini diharapkan akan menjadi salah satu vaksin yang mendapatkan persetujuan untuk disebarluaskan. Hal ini diperjelas dengan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang mengatakan bahwa ia sedang mempersiapkan logistik kemungkinan peluncuran vaksin pada paruh pertama 2021.

Perjalanan Vaksin AstraZeneca

Vaksin yang diprakarsai oleh AstraZeneca dan dikembangkan oleh Universitas Oxford ini mulai dikerjakan pada bulan Januari lalu. Vaksin ini disebut dengan nama AZD1222 dan ChAdOx1 nCoV-19, dibuat dari versi lemah flu biasa yang menyebabkan infeksi pada simpanse.

Virus flu simpanse tersebut pun diubah secara genetik untuk memasukkan urutan genetik dari apa yang disebut protein lonjakan. Dengan hal tersebut, virus corona COVID-19 dapat masuk ke sel manusia, demikian seperti diwartakan Aljazeera.

Setelahnya, tubuh manusia akan menyerang virus tersebut jika novel coronavirus terindikasi.

Profesor penyakit menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine bernama Annelies Wilder-Smith mengatakan bahwa uji coba fase ketiga vaksin ini melibatkan puluhan ribu peserta.

Sebelum diluncurkan untuk masyarakat luas, uji coba fase ketiga ini perlu dilakukan sebagai syarat izin edar.

Menurut hasil uji coba awal yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Juli lalu, vaksin AZD1222 telah menghasilkan respons berupa kekebalan yang kuat pada sekelompok orang dewasa sehat antara 18 dan 55 tahun tanpa efek samping yang serius.

Sementara itu, uji klinis pun telah dilanjutkan di seluruh dunia mulai Amerika Serikat, Inggris, Brasil, Afrika Selatan, dan Jepang.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengesahkan dimulainya uji coba tersebut pada 23 Oktober 2020 lalu di Amerika Serikat, disusul oleh negara lain dalam beberapa minggu terakhir.

Dilansir AstraZeneca, FDA akan meninjau data keamanan dari uji coba secara global dan menyimpulkan bahwa uji coba tersebut aman untuk dilanjutkan.

Hasil dari uji coba tahap akhir diantisipasi akhir tahun ini, tergantung pada tingkat infeksi dalam komunitas empat uji klinis dilakukan. Pembacaan data akan diserahkan ke regulator dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah peer-review.

Baca juga artikel terkait VAKSIN ASTRAZENECA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno