tirto.id - Mata merupakan salah satu organ penting pada manusia, yang berfungsi sebagai indera penglihatan.
Sama seperti organ lainnya, mata kerap mendapatkan beberapa masalah, seperti mata merah. Walaupun secara umum tidak berbahaya, mata merah dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan medis.
Dilansir dari Healthline, penyebab paling umum dari mata merah adalah bengkaknya pembuluh darah pada mata karena beberapa hal seperti udara kering, paparan sinar matahari dan debu, reaksi terhadap alergi, demam dan batuk, dan infeksi virus atau bakteri.
Selain itu, terdapat juga beberapa penyebab lain mata merah, seperti:
- Blefaritis atau peradangan yang menyebabkan bengkak pada kelopak mata akibat infeksi bakteri, tungau atau kutu bulu mata, efek samping obat-obatan dan tidak berfungsinya kelenjar minyak
- Benjolan di kelopak mata yang diiringi dengan rasa sakit (bintitan) dan tanpa diiringi rasa sakit (kalazion).
- Kelainan pada bentuk kelopak mata seperti entropion (kelopak mata membalik ke arah dalam mata) dan ectropian (kelopak mata membalik ke arah luar mata)
- Glaukoma akut atau rusaknya saraf mata akibat tekanan tinggi di dalam mata
- Goresan pada kornea akibat zat-zat iritan atau penggunaan lensa kontak yang terlalu lama
- Komplikasi dari operasi mata yang sebelumnya dilakukan
- Konjungtivitas yaitu peradangan pada selaput luar bola mata dan kelopak mata
- Pendarahan subkonjungtiva yaitu pecahnya pembuluh darah di mata akibat batuk, bersin, mengejan, serta penderita hipertensi, diabetes dan orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Rheumatoid arthritis atau peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sendi dan bagian tubuh lainnya termasuk mata
- Peradangan pada bagian mata berwarna putih/sklera (skleritis), peradangan di lapisan bening yang melindungi sklera (episkleritis), pembengkakan pada lapisan tengah mata (uveitis), serta infeksi luka pada kornea (ulkus kornea).
Gejala mata merah atau radang kelopak mata
Peradangan kelopak mata biasanya dapat mengiritasi mata Anda dan mungkin memengaruhi penglihatan Anda. Gejala peradangan biasanya meliputi:
- kelopak mata gatal
- kelopak mata bengkak
- kelopak mata merah atau meradang
- sensasi terbakar di mata
- kelopak mata berminyak
- perasaan bahwa ada sesuatu di dalam atau di mata Anda
- mata merah
- mata berair
- kerak di bulu mata atau di sudut mata Anda
- kepekaan terhadap cahaya
Gejala ini juga bisa menandakan infeksi mata yang serius. Anda harus menangani gejala ini sebagai keadaan darurat dan segera menemui dokter Anda.
Cara atasi mata merah di rumah
Menurut Healthline, mata merah dapat diatasi dengan mengompres mata dengan handuk hangat selama kurang lebih 10 menit.
Suhu panas akan melancarkan aliran darah sekaligus meningkatkan produksi minyak di kelopak mata.
Apabila cara tersebut tidak mempan, cobalah untuk mengompres dengan handuk dingin yang berguna untuk meredakan pembengkakan dan rasa gatal.
Karena area mata merupakan area yang sensitif, pastikan suhu handuk tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin pada kedua cara tersebut.
Selain itu, mata merah dapat juga diatasi dengan menggunakan obat tetes mata sesuai dosis dan kebutuhan.
Kemudian, jangan mengucek mata, serta hindari penggunaan make up mata dan lensa kontak untuk sementara waktu hingga mata kembali pulih.
Apabila kondisi tidak berangsur membaik dan justru diiringi rasa sakit atau gangguan penglihatan, segera cek ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mencegah mata merah, menurut Healthline dan Myhealth.gov.my, di antaranya:
- Jangan berbagi handuk, sapu tangan dan kosmetik mata dengan orang lain
- Ganti sarung bantal secara rutin
- Mencuci tangan secara rutin, terutama setelah bersentuhan dengan penderita infeksi mata
- Membersihkan make up tiap hari
- Hindari penggunaan lensa kontak teralu lama
- Cuci lensa kontak secara rutin
- Hindari aktivitas yang menyebabkan mata lelah
- Hindari zat-zat yang menyebabkan mata iritasi
- Segera cuci mata dengan eye wash atau air ketika mata terkontaminasi zat asing.
Penulis: Frizka Amalia Purnama
Editor: Yandri Daniel Damaledo