Menuju konten utama

Jenis Penipuan di Shopee, Modusnya, dan Cara Menghindarinya

Jenis penipuan di Shopee beragam. Yuk, kenali modusnya agar kita sebagai konsumen tidak menjadi korban. Temukan panduan dan penjelasannya di sini.

Jenis Penipuan di Shopee, Modusnya, dan Cara Menghindarinya
Ilustrasi Penipuan Online. foto/istockphoto

tirto.id - Terdapat 5 jenis penipuan di Shopee mulai dari situs palsu hingga pesan Instagram. Kita sebagai konsumen dapat menghindarinya agar tidak menjadi korban dengan mengenali modusnya.

Tren niaga atau jual-beli secara daring kian tinggi selama pandemi COVID-19. Salah satu lokapasar atau market place yang kian populer digunakan di Indonesia adalah Shopee.

Seperti halnya lokapasar lainnya, Shopee juga tidak bebas dari ancaman penipuan. Modusnya dapat berupa perbaikan teknis akun hingga memenangkan undian berhadiah berupa uang tunai puluhan hingga ratusan juta rupiah, gawai mewah, kendaraan roda dua atau roda empat, hingga hadiah menarik lainnya.

Jika ditanggapi, biasanya pihak penipu meminta syarat-syarat tertentu yang merugikan pengguna.

Misalnya, meminta kode OTP atau data pribadi rahasia, PIN ShopeePay, meminta dikirimkan sejumlah uang tertentu, dan lain sebagainya.

Menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), laporan penipuan daring sejak dari 2016 hingga September 2020, terdapat sekitar 7.047 kasus penipuan daring dilaporkan. Jika dirata-rata, maka terdapat 1.409 kasus penipuan daring tiap tahunnya.

Jenis penipuan di bawah ini berdasarkan kasus yang banyak beredar dan tidak menutup kemungkinan ragam penipuan lainnya bisa terjadi.

Oleh karena itu, pengguna lokapasar, khususnya Shopee harus tetap waspada dan berhati-hati terhadap tawaran menggiurkan yang ganjil dan mencurigakan.

Jenis Penipuan di Shopee dan Modusnya

Apa saja macam-macam penipuan daring yang biasanya terjadi di Shopee? Berikut lima jenis penipuan yang lazim dialami pengguna Shopee.

1. Penipuan melalui Telepon

Penipuan lewat telepon ini biasanya dilakukan melalui panggilan nomor tak dikenal yang mengaku dari pihak Shopee atau dari lembaga lainnya, lalu menyatakan bahwa pengguna telah memenangkan hadiah tertentu.

Jika modusnya bukan hadiah, lazimnya ada permasalahan teknis yang harus segera diselesaikan secepatnya.

Namun, untuk mendapatkan hadiah atau memperbaiki problem akun Shopee itu, harus menyiapkan kode verifikasi berupa kode OTP (one-time password) atau kode data pribadi pengguna.

Padahal, jika orang lain atau penipu itu mendapatkan kode OTP, ia dapat mengakses data rahasia pribadi pengguna, masuk ke akun, dan menyalahgunakan data tersebut.

Solusinya, jika sudah tidak sengaja memberikan kode OTP kepada orang lain, pengguna dapat menghubungi layanan pelanggan Shopee untuk memblokir akun agar datanya tetap aman.

2. Situs Palsu

Penipuan juga kadang kala ditemui menggunakan tautan dari penjual atau pihak yang mengaku dari Shopee.

Tautan tersebut biasanya mengarahkan ke situs yang didesain mirip dengan situs resmi Shopee. Ketika situs palsu itu dibuka, pengguna diminta untuk mengisi data pribadi rahasia seperti nama akun dan kode sandi, kode OTP, hingga PIN ShopeePay.

Tautan situs palsu itu biasanya dikirimkan melalui WhatsApp, SMS, email, atau media sosial tidak resmi, baik itu dengan dalih kendala pemesanan, status pengiriman, voucer, hingga potongan harga.

Solusinya, handaknya pengguna memastikan transaksi yang dilakukan, terus melakukan cek melalui aplikasi resmi atau situs Shopee langsung.

Selain itu, alamat situs palsu juga menggunakan akhiran domain mencurigakan, misalnya http://checkgaransishopee.000webhost app.com. Situs palsu itu juga bisa diawali penyingkat alamat situs seperti bit.ly/cekpengirimanshopee.

3. Pesan Instagram

Penipuan melalui pesan Instagram biasanya dikirimkan dari akun Instagram tidak resmi dan tidak ada centang birunya.

Tidak berbeda dari modus sebelumnya, tujuannya adalah untuk meminta kode sandi dan nama akun pengguna, PIN ShopeePay, atau kode OTP untuk disalahgunakan.

Solusinya, bagi pengguna yang memperoleh pesan Instagram mencurigakan dari akun tidak resmi sebaiknya mengabaikan pesan tersebut.

Jika sudah tidak sengaja memberikan kode OTP kepada orang lain, pengguna dapat menghubungi layanan pelanggan Shopee untuk memblokir akun agar datanya tetap aman.

4. Penipuan melalui SMS

Penipuan melalui SMS biasanya dikirimkan oleh nomor telepon mencurigakan. Seperti halnya modus penipuan lainnya, ia menyatakan kalau pengguna telah memenangkan hadiah tertentu dari pihak Shopee atau perbaikan teknis akun yang harus segera dilakukan.

Melalui pesan SMS tersebut, dikirimkan tautan yang dapat mengarahkan ke situs palsu di mana pengguna diminta mengisi data pribadi yang dapat disalahgunakan.

Solusinya, bagi pengguna yang memperoleh SMS mencurigakan dari akun tidak resmi sebaiknya mengabaikan pesan tersebut.

Jika ingin menindaklanjuti penipuan tersebut, dapat melaporkan nomornya ke masing-masing operator seluler.

Bagi pengguna Telkomsel dapat melaporkan penipuan ke nomor 1166, pengguna XL dapat melaporkan penipuan ke nomor 558, dan pengguna Indosat dapat melaporkan penipuan ke nomor 726.

5. Penipuan melalui Pesan WhatsApp

Jika penipu menggunakan pesan WhatsApp untuk melancarkan aksinya, lazimnya ia mengatasnamakan dari pihak Shopee dan menggunakan nama akun seperti "Tim Data Shopee" atau "Tim Undian Shopee", dan lain sebagainya.

Solusinya, harap waspada pada pesan WhatsApp mencurigakan. Hal ini dikarenakan Shopee hanya akan menghubungi pengguna menggunakan akun media sosial resmi, tidak melalui pesan-pesan seperti di atas.

Cara Menghindari Penipuan di Shopee

Untuk menghindari penipuan atau tidak menjadi korban, laman bantuan Shopee memberi tips sebagai berikut:

  • Jangan berikan password/kode verifikasi (OTP) Anda kepada siapa pun.
  • Jangan klik tautan selain dari shopee.co.id dan memberikan data di tautan tersebut.
  • Apabila pengguna menyampaikan keluhan melalui Instagram atau media sosial lainnya, jangan ikuti arahan dari akun Instagram selain dari Instagram resmi Shopee.
  • Hubungi layanan pelanggan atau CS Shopee untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Jika pengguna sudah terlanjur memberikan data pribadi/melakukan transfer uang, hubungi bank terkait untuk melakukan permintaan pemblokiran.

Sementara itu, menurut Kaspersky terdapat lima ciri penipuan di dunia maya yang harus diwaspadai. Dikutip dari Antaranews, adapun ciri-ciri tersebut sebagai berikut:

  • Hadiah menarik dan intimidasi: penipu online sering memanfaatkan perasaan calon korbannya supaya mau mengikuti keinginan mereka, seperti rasa penasaran, serakah atau takut
  • Waktu singkat: penjahat mengeksploitasi perasaan korban dengan sengaja memberikan tenggat waktu yang singkat agar korban, yang sudah terbawa emosi, terburu-buru mengikuti instruksi tersebut
  • Desain amatir: pesan penipuan seringkali salah eja, mengganti huruf dengan nomor untuk mengelabui penyaring spam
  • Mencari basis data: penipu sering mengadakan survei atau meminta korban mengisi formulir dengan dalih urusan administrasi untuk mendapatkan hadiah
  • Meminta biaya di awal: modus favorit para penjahat adalah meminta biaya di awal dengan alasan pendaftaran atau verifikasi

Baca juga artikel terkait PENIPUAN ONLINE atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Ibnu Azis