Menuju konten utama

Ketahui Dampak Psikologis Kecanduan Narkoba bagi Kalangan Remaja

Apa saja dampak psikologis kecanduan narkoba bagi kalangan remaja?

Ketahui Dampak Psikologis Kecanduan Narkoba bagi Kalangan Remaja
ilustrasi pengguna narkoba.foto/shutterstock

tirto.id - Remaja kerap menjadi pecandu narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2021 menyebut bahwa 57 persen dari total penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh remaja.

Menurut laman Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang, setidaknya ada empat faktor pemicu yang menyebabkan tingginya kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja meliputi faktor lingkungan, faktor psikologis, faktor genetik, dan rasa ingin tahu.

Faktor lingkungan seperti pergaulan teman sebaya yang rentan terpaan penyalahgunaan narkoba adalah faktor utama remaja bersentuhan dengan obat-obatan terlarang.

Kemudian, ketidakharmonisan keluarga, kurang perhatian orang tua, juga acap menjadi pemicu anak melarikan diri ke jalan yang salah, memakai narkoba.

Remaja yang memiliki masalah psikologis seperti gangguan kecemasan, depresi, atau masalah psikologis lainnya berisiko mengalami kecanduan narkoba.

Selanjutnya, faktor genetik yang dimiliki anak juga bisa menjadi pemicu. Anak dengan orang tua atau saudara kandung yang juga mengalami kecanduan narkoba dan alkohol berisiko juga mengalami hal serupa.

Terakhir, rasa ingin tahu yang bermula dari sekedar coba-coba. Remaja erat kaitannya dengan masa yang penasaran dengan segala hal, bila tidak dikontrol dengan baik rasa penasaran mencoba narkoba juga sangat mungkin terjadi.

Dampak Psikologis Kecanduan Narkoba pada Remaja

Michael Birnbaum, MD, seorang psikiater yang mengepalai program perawatan dini untuk kaum muda yang mengalami episode psikotik pertama, yang biasanya menandakan timbulnya skizofrenia memperkirakan bahwa setidaknya 50 persen dari pasiennya memiliki riwayat penggunaan narkoba dan alkohol.

"Orang-orang yang masih menggunakan narkoba lebih mungkin untuk berjuang dengan gejala psikotik yang sedang berlangsung, dan juga lebih mungkin untuk kambuh," kata Birnbaum pada Child Mind Institute.

Birnbaum menekankan bahwa untuk memulihkan dampak psikologis remaja dari kecanduan narkoba, hal pertama harus dilakukan adalah penghentian penyalahgunaan narkoba.

Dikutip dari artikel ilmiah Drug Identification and Testing in the Juvenile Justice System ada sejumlah dampak psikologis yang mungkin terjadi pada remaja pecandu narkoba, antara lain:

  • Depresi
  • Keterlambatan perkembangan
  • Apatis
  • Menarik diri
  • Gangguan kepribadian
  • Pikiran untuk bunuh diri
  • Percobaan bunuh diri
  • Bunuh diri
  • Mengganggu memori jangka pendek
  • Menganggu pembelajaran
  • Mengganggu keterampilan psikomotorik
  • Perkembangan psikoseksual/emosional juga dapat terganggu

Dampak Fisik Kecanduan Narkoba pada Remaja

Laman Pacific Teen Treatment menyebutkan sederet dampak fisik kecanduan narkoba pada remaja, termasuk:

  • Pubertas yang tertunda
  • Kerusakan hati
  • Efek negatif pada sistem reproduksi
  • Peningkatan kadar enzim hati
  • Berkurangnya potensi pertumbuhan dan/atau anggota tubuh yang kerdil
  • Menurunkan kepadatan mineral tulang
  • Peningkatan denyut jantung
  • Menurunkan tekanan darah
  • Masalah pernapasan
  • Mual dan/atau muntah yang hebat
  • Pupil melebar
  • Mual
  • Otot berkedut
  • Kerusakan gigi yang parah
  • Suhu tubuh lebih tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Kehilangan indra penciuman
  • Dehidrasi
  • Menggigil
  • Penglihatan kabur
  • Ketegangan otot
  • Mengatupkan gigi tanpa disengaja
  • Kerusakan saraf
  • Kerusakan otak
  • Mual
  • Sering mengalami gejala mirip flu
  • Penurunan libido
  • Kurangnya kebersihan
  • Bicara tidak jelas
  • Kehilangan koordinasi
  • Gemetar
  • Keringat berlebih
  • Metamfetamin
  • Tekanan darah tinggi
  • Berkeringat
  • Denyut jantung cepat
  • Pusing
  • Penurunan berat badan
  • Pupil melebar

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja harus melibatkan seluruh kalangan masyarakat.

Sebab, penyalahgunaan narkoba pada remaja adalah suatu hasil dari interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dan lingkungan.

Badan Narkotika Nasional Kabupaten Lampung Selatan menjelaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang sehat untuk para remaja, strategi informasi dan pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba harus disampaikan kepada seluruh kalangan, meliputi:

  • Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, dan seluruh anggota keluarga lainnya.
  • Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran guru tenaga pendidikan dan peserta didik, baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
  • Lembaga keagamaan, dengan sasaran pemuka agama dan umatnya.
  • Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remaja, pemuda dan masyarakat.
  • Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
  • Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
  • Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.

Baca juga artikel terkait DAMPAK atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno