Menuju konten utama

Ketahui Cara Penggunaan Garis Miring Menurut PUEBI

Berdasarkan PUEBI garis miring dalam Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai kepentingan, termasuk pemisahan angka hingga koreksi atau pengurangan huruf.

Ketahui Cara Penggunaan Garis Miring Menurut PUEBI
Ilustrasi menulis dengan tangan [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Pedoman ejaan Bahasa Indonesia saat ini diperbarui dalam PUEBI singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesi. PUEBI telah disahkan penggunaannya sejak 2016 untuk menggantikan EYD yang telah digunakan sejak Orde Baru.

Ketentuan PUEBI tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015. Peraturan Menteri itu menyebutkan bahwa PUEBI ditunjukkan untuk menyempurnakan penggunaan bahasa Indonesia, baik dalam ranah pemakaian lisan maupun penulisan.

PUEBI mengatur tentang berbagai hal penggunaan Bahasa Indonesia, mulai dari pemakaian huruf, penulisan kata, hingga pemakaian tanda baca. Salah satu pedoman tanda baca yang dimiliki PUEBI adalah ketentuan penggunaan tanda baca garis miring.

Berdasarkan PUEBI garis miring dalam Bahasa Indonesia digunakan dalam berbagai kepentingan, termasuk pemisahan angka, pengganti kata, hingga koreksi atau pengurangan huruf. Berikut pedoman penggunaan garis miring berdasarkan PUEBI,

1. Garis miring sebagai pemisah nomor

Tanda baca garis miring dapat digunakan sebagai pemisah nomor pada alamat, nomor surat resmi, maupun penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:

  • Nomor: 9/PK/IV/2021
  • Jalan Kenari IV/7
  • Kalender akademik tahun ajaran 2010/2011
2. Garis miring sebagai pengganti kata

Terdapat tiga kata yang dapat digantikan oleh tanda baca garis miring, yaitu kata "dan", "atau", juga "setiap." Berikut contoh penggunaan garis miring sebagai pengganti kata:

Dalam mengganti kata "dan":

  • Peraturan ini berlaku bagi seluruh mahasiswa/mahasiswi Universitas Gajah Mada.
  • Upacara wajib diikuti oleh siswa/siswi SMA Negeri 1 Ponorogo.
  • Lowongan ini dapat dilamar oleh WNI/WNA yang bertempat tinggal di Indonesia.
Dalam mengganti kata "atau":

  • Paket yang dipesan akan dikirimkan lewat darat/laut.
  • Peserta dapat mengirimkan naskahnya ke koran dan/atau majalah.
  • Pendaftaran vaksinasi dapat dilakukan di rumah sakit/puskesmas terdekat.
Dalam mengganti kata "setiap":

  • Duku yang dijual di pasar harganya Rp15.000/kilogram.
  • Tanah di Jakabaring dihargai Rp2.500.000/meter persegi.
  • Dimas menjual kertas kado seharga Rp1.500/per lembar
3. Garis miring sebagai koreksi

Garis miring juga dapat digunakan dalam mengoreksi atau mengurangi kata yang salah atau kelebihan dalam naskah asli yang ditulis orang lain. Penggunaannya dilakukan dengan mengapit huruf, kata, maupun kelompok kata dari kata yang dikoreksi. Berikut contoh penggunaannya:

  • Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar.
  • Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.
  • Dia sedang melunasi /h/utangnya di bank.

Baca juga artikel terkait PELAJARAN BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari