tirto.id - Breakout merupakan istilah untuk kondisi kulit yang mengalami iritasi parah akibat jerawat dan biasanya terjadi di area wajah. Saat mengalami breakout, kulit wajah akan meradang dan tampak kemerahan sehingga sangat mengganggu penampilan.
Mengutip dari Healthline, breakout jerawat terjadi ketika folikel rambut pada wajah tersumbat sel-sel kulit mati, minyak (sebum), atau bakteri. Pori-pori yang tersumbat kemudian akan mengalami bengkak, meradang, dan kulit menjadi kemerahan.
Penyebab breakout pun bisa bermacam-macam, mulai dari stres, pengaruh produk skincare, dehidrasi, makanan, hingga gaya hidup yang tidak sehat. Meski sangat mengganggu, breakout tetap bisa diatasi dengan berbagai cara, baik dengan memanfaatkan bahan alami maupun produk kimia yang banyak dijual bebas di pasaran.
Daftar 20 cara mengatasi breakout pada wajah
Ada banyak cara untuk mengatasi breakout akibat jerawat. Mulai dari mengompresnya dengan es hingga menjalani prosedur injeksi khusus jerawat, berikut cara mengatasi breakout seperti direkomendasikan oleh laman Medicinenet:
1. Kompres dengan es
Ambil es batu dan bungkus dengan kain atau handuk, kemudian kompreskan pada bagian wajah yang mengalami breakout. Es dapat mempersempit pembuluh darah, mengurangi kemerahan, serta meredakan iritasi.
2. Teh hijau
Mengaplikasikan teh hijau secara langsung pada kulit bisa mengurangi produksi sebum, mencegah kulit berminyak, dan melindungi kulit dari bakteri penyebab jerawat. Teh hijau juga membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit akibat jerawat.
3. Tea tree oil
Tea tree oil memiliki sifat antibakteri dan bisa digunakan untuk mengobati iritasi kulit akibat jerawat. Tea tree oil termasuk bahan yang cukup kuat dan berpotensi menyebabkan iritasi, jadi sebaiknya diencerkan terlebih dahulu dengan carrier oil seperti minyak jojoba, minyak kelapa, atau minyak almon.
Campurkan 1-2 tetes tea tree oil dengan 12 tetes carrier oil. Sebelum diaplikasikan pada area breakout, lakukan patch test terlebih dahulu dengan mengoleskan sedikit larutan tea tree oil pada belakang telinga atau siku tangan. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya reaksi alergi dan iritasi.
4. Vitamin C
Cobalah mengatasi breakout dengan serum yang mengandung vitamin C. Vitamin C sangat bagus untuk kulit dan diketahui dapat membantu mengatasi peradangan dan pigmentasi.
5. Niacinamide
Niacinamide termasuk bahan yang populer dalam perawatan kulit wajah dan bisa ditemukan dalam berbagai produk skincare. Niacinamide bisa mengontrol produksi minyak, mengurangi peradangan, meredakan kemerahan akibat jerawat, serta menyamarkan tampilan pori-pori kulit.
6. Retinoid
Retinoid merupakan turunan vitamin A yang dapat mengatasi peradangan, hiperpigmentasi, dan juga memperbaiki tekstur kulit. Namun, hindari menggunakan retinoid bersamaan dengan alpha hydroxy acids (AHAs), beta hydroxy acids (BHAs), atau benzoyl peroxide. Retinoid juga tidak disarankan bagi ibu hamil atau wanita yang sedang program hamil.
7. Zinc
Obat jerawat berbentuk krim yang mengandung zinc bisa dicoba untuk mengatasi breakout pada wajah. Zinc merupakan mineral yang diketahui mampu menenangkan jerawat dan menekan produksi minyak berlebih pada kulit.
8. Benzoyl peroxide
Obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide bisa sangat efektif untuk mengatasi breakout. Oleskan benzoyl peroxide dan biarkan semalaman pada jerawat untuk mengurangi peradangan. Akan tetapi, sebagian orang mungkin tidak akan cocok dengan benzoyl peroxide karena zat ini berpotensi membuat kulit wajah menjadi lebih kering.
9. Alpha hydroxy acids (AHAs)
AHAs merupakan senyawa kimia alami yang didapat dari hewan maupun tumbuhan. AHAs mampu mencegah jerawat dengan cara menjaga pori-pori kulit agar tidak tersumbat. AHAs juga dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan mengurangi hiperpigmentasi akibat jerawat.
10. Salicylic acid
Salicylic acid atau asam salisilat adalah salah satu bentuk BHA yang bisa membersihkan pori tersumbat. Pilih obat jerawat yang mengandung asam salisilat, lalu oleskan pada area breakout dan biarkan semalaman.
11. Aspirin
Aspirin mengandung acetylsalicylic acid yang bersifat antiradang dan bisa menyembuhkan jerawat. Menurut saran ahli dermatologi, haluskan aspirin dan campurkan dengan air hangat hingga membentuk pasta. Oleskan pada jerawat dan biarkan 3-5 menit sebelum dibilas.
12. Resorcinol
Resorcinol adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat jerawat dalam bentuk krim. Resorcinol dapat mengatasi blackhead maupun whitehead dengan cara mengeksfoliasi lapisan luar kulit sekaligus membersihkan wajah dari kotoran.
13. Sulfur
Sulfur sering digunakan untuk mengobati jerawat karena memiliki sifat antibakteri dan dapat menghilangkan minyak berlebih pada permukaan kulit. Sulfur juga dapat membantu mengangkat sel kulit mati sehingga wajah terhindar dari masalah jerawat.
14. Obat jerawat dari dokter
Jika krim atau obat jerawat di pasaran belum mampu untuk mengatasi breakout, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik atau obat khusus jerawat lainnya untuk mengatasi breakout yang sudah parah. Obat seperti ini bekerja dengan cara membunuh bakteri secara langsung sekaligus meredakan peradangan.
Beberapa jenis obat yang biasa diresepkan dokter antara lain tetracycline, minocycline, doxycycline, erythromycin, hingga spironolactone (pil hormon anti-androgen). Bila seluruh terapi dan pengobatan belum berhasil, dokter kadang meresepkan isotretinoin, yaitu vitamin A dosis tinggi yang hanya digunakan untuk jerawat cystic yang sudah parah.
15. French green clay
Menurut Healthline, memakai masker dari french green clay dapat mengatasi breakout karena clay jenis ini kaya akan mineral. French green clay juga memiliki sifat antibakteri yang kuat, dapat mengurangi peradangan, membantu mengeluarkan kotoran pada wajah, serta menghilangkan minyak berlebih penyebab jerawat.
16. Konsumsi makanan kaya antioksidan
Mengobati breakout akibat jerawat sebaiknya juga dilakukan dari dalam dengan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, contohnya sayur dan buah-buahan.
Hindari makanan yang mengalami banyak pemrosesan, contohnya roti, sereal, atau keripik. Makanan seperti ini bisa meningkatkan kadar gula sekaligus insulin dan minyak yang secara tidak langsung bisa memicu terjadinya breakout .
17. Acne patch
Acne patch atau pimple patch adalah produk penghilang jerawat berupa stiker kecil yang mengandung hidrokoloid. Stiker kecil ini ditempelkan langsung pada jerawat dan hidrokoloid akan bekerja menyerap kotoran yang ada di dalamnya. Beberapa jenis acne patch juga mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat dan niacinamide yang bisa meredakan peradangan akibat jerawat.
18. Tidur yang cukup
Jangan remehkan pengaruh tidur terhadap kesehatan. Saat tidur, tubuh memproduksi melatonin yang sangat krusial bagi kulit. Melatonin berperan penting dalam regenerasi kulit yang rusak akibat faktor lingkungan seperti sinar UV dan polusi.
19. Kelola stres
Stres dapat mempengaruhi kadar melatonin sehingga bisa berdampak pada kesehatan kulit wajah. Tak hanya itu, stres juga dapat meningkatkan produksi minyak yang bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat. Cobalah untuk mengelola stres dengan cara berolahraga, meditasi, atau berjalan-jalan untuk menyegarkan pikiran.
20. Suntik kortikosteroid
Suntik kortikosteroid dilakukan untuk mengatasi jerawat yang meradang. Ahli dermatologi biasanya akan menyuntikkan larutan kortikosteroid ke dalam jerawat menggunakan alat suntik yang berukuran sangat kecil. Hal ini bertujuan untuk mengurangi bengkak dan peradangan sehingga jerawat akan menghilang beberapa hari kemudian.
Cara mencegah breakout pada wajah
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Sebelum terjadi breakout akibat jerawat, cobalah ikuti beberapa tips dari American Academy of Dermatology Association berikut ini:
1. Pastikan wajah selalu bersih
Jagalah kebersihan wajah dengan cuci muka sebanyak dua kali sehari atau saat berkeringat. Pilihlah cleanser yang ringan dan aplikasikan dengan jari-jari tangan. Hindari menggunakan scrub, spons, atau lap saat membersihkan wajah agar kulit tidak semakin iritasi.
Mencuci muka akan menghilangkan kotoran dan minyak berlebih penyebab jerawat. Jangan lupa untuk memakai moisturizer setelahnya agar kulit tetap terhidrasi dengan baik.
2. Pilih skincare yang tepat
Kulit wajah acne prone harus berhati-hati dalam memilih skincare. Pilih produk yang ringan, bebas alkohol, dan pastikan memiliki label non-comedogenic agar tidak menyumbat pori.
Jika sedang berjerawat, hindari produk yang berpotensi menyebabkan iritasi, termasuk astringent dan toner. Produk seperti ini bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan membuat jerawat semakin meradang.
3. Jangan terlalu sering menyentuh wajah
Hindari menyentuh wajah terlalu sering, apabila jika tangan dalam kondisi yang tidak bersih. Tak hanya jari-jari tangan, pastikan kulit wajah terbebas dari sentuhan benda lain seperti ponsel dan rambut. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi perpindahan bakteri dari tangan dan benda lainnya ke wajah yang bisa menyebabkan jerawat.
4. Jangan cepat gonta-ganti obat jerawat
Saat memakai satu jenis obat jerawat dan merasa tidak ada perubahan, jangan terburu-buru menggantinya dengan obat jerawat lain. Terlalu sering mengganti obat jerawat justru bisa membuat kulit semakin iritasi dan berujung breakout.
Obat jerawat membutuhkan waktu untuk bekerja, jadi hasilnya pun tidak bisa instan. Hasilnya mungkin baru akan terlihat setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pemakaian
5. Rutin mencuci rambut
Keramas secara teratur juga membantu mencegah terjadinya breakout akibat jerawat, terutama bila Anda memiliki poni yang menutupi dahi. Selain jadi sarang kuman, rambut yang jarang dibersihkan juga pasti akan berminyak dan dapat menyebabkan jerawat di area wajah.
6. Lindungi kulit dari sinar UV
Sinar UV dapat merusak kulit yang meningkatkan risiko terjadinya breakout. Pastikan untuk selalu memakai sunscreen setiap beraktivitas di luar rumah dan pilihlah tabir surya broad spectrum dengan SPF 30 atau lebih. Walau sudah memakai sunscreen, sebaiknya tetap hindari terkena sinar matahari langsung, misalnya dengan memakai pakaian tertutup dan berjalan di tempat teduh.
Editor: Erika Erilia