tirto.id - Ledakan bom terjadi di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017). Menurut saksi mata calon penumpang bus TransJakarta bom meledak sebanyak dua kali dengan jeda sekitar 5 menit.
Salah satu calon penumpang bus TransJakarta, Simon (21), yang berada di lokasi kejadian saat bom meledak terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
"Ya, tadi lagi antre mau naik busway. Saya paling depan waktu kejadian. Depan pintu naik bus," ujar Simon.
Menurut dia, pada waktu bom meledak pertama kali, kondisi halte TransJakarta di terminal Kampung Melayu sedang ramai. "Saya belum tahu kalau itu bom. Lampu halte langsung mati semua," ujar Simon mengingat.
"Orang-orang panik. Kirain itu ledakan gas LPG. Terus ada petugas busway yang menenangkan. Semua balik lagi. Baru muncul ledakan kedua," tambah dia seraya menambahkan dirinya hanya berjarak 15 meter dari titik ledak.
Simon mengaku baru menyadari bahwa ledakan itu berasal dari bom setelah melihat ada seorang ibu tergeletak di depan pintu halte. "Kayaknya si ibu pingsan," ujarnya.
Setelah ledakan itu, Simon mengingat, para calon penumpang panik dan lari berhamburan.
"Saya langsung ke sana," kata Simon menunjuk arah deretan warung sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Saat ledakan pertama itu, Simon melihat ada banyak polisi sedang berjaga dan setelah ledakan kedua polisi datang mengerumuni lokasi kejadian.
Atas kejadian ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setya Wasisto telah menyatakan bahwa ledakan bom di Kampung Melayu, mengakibatkan 5 orang korban meninggal, terdiri dari 3 anggota Polri dan 2 terduga pelaku.
"Saya menyatakan duka cita mendalam. Karena ternyata 3 anggota Polri yang gugur. Dua orang pelaku dinyatakan meninggal. Kemudian 5 anggota Polri luka-luka dan 5 warga masyarakat sipil luka-luka," kata Setya Wasisto di lokasi kejadian.
Setya juga menyampaikan polisi yang menjadi korban ledakan bom sedang berada di titik ledak.
"Rekan-rekan Polri tadi bertugas untuk mengamankan ada sekelompok masyarakat yang akan melaksanakan pawai, tapi pawai belum lewat sudah terjadi ledakan," kata dia.
Dari informasi yang dihimpun diketahui, ormas Front Pembela Islam (FPI) merencanakan pawai dari arah Cawang melewati lokasi kejadian. Polisi berjaga-jaga mulai dari Rabu sore untuk mengamankan sepanjang jalan yang akan dilewati FPI, termasuk di dekat halte TransJakarta di Terminal Kampung Melayu.
Lebih lanjut Setya memastikan bahwa pelaku terdiri dari dua pria dan setelah dilakukan olah TKP diketahui pelaku melakukan bom bunuh diri. "Jenis bom saya belum memastikan," ujar dia seraya menambahkan bahwa jenazah pelaku masih di lokasi.
Namun Kadiv Humas Polri belum bisa memastikan bahwa serangan itu ditujukan untuk polisi. "Itu nanti hasil analisa lebih lanjut," ujar dia.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH