Menuju konten utama

Kesaksian Koordinator PPDS Unair di RSUD Dr Soetomo Positif Corona

Dokter Agus Sulistiono kondisinya telah membaik setelah terkena Corona pada pekan lalu.

Kesaksian Koordinator PPDS Unair di RSUD Dr Soetomo Positif Corona
Petugas medis melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) di Pasar Sore Manukan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.

tirto.id - Dokter Agus Sulistiyono tertular virus SARS-CoV-2 dari anak didiknya saat praktik operasi di RSUD dr Soetomo Surabaya, pekan lalu.

Ia merupakan koordinator Program Studi PPDS-1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kokteran/Universitas Airlangga, RSUD dr Soetomo Surabaya.

Agus mengatakan, sebagai koordinator merasa ‘senang’, terkena Corona, karena sebelumnya murid-muridnya di program pendidikan dokter spesialis (PPDS) lebih dulu positif COVID-19.

“Saya sangat legowo, [sebagai] kapten kapal [jadi] orang paling terakhir keluar [terkena Corona],” ungkap dia dalam video yang diperoleh Tirto.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dokter Sutrisno, mengkonfirmasi orang dalam video tersebut adalah dr Agus Sulistiyono.

“Benar beliau dalam video. Kondisinya terus membaik. Tidak menggunakan ventilator. Hanya sesekali pakai masker oksigen. Insyaallah membaik,” ujar Sutrisno kepada Tirto, Jumat (26/6/2020).

Penularan COVID-19 di RSUD dr Soetomo, menurut Agus, berasal dari sesama tenaga kesehatan. Di antaranya sesama dokter PPDS yang berpraktik operasi. Agus tertular dari dokter anestesi.

“Ternyata ada salah satu PPDS anestesi yang pas saya operasi dengan dokter lain ternyata dia positif. Kemudian Jumatnya, kita omong-omong dengan dokter [lain] juga positif,” ungkapnya.

Dia meminta kepada manajemen RSUD dr Soetomo untuk memeriksa seluruh dokter yang berpraktik sebagai pencegahan COVID-19.

“Untuk perlindungan anak didik kita, semuanya diperiksa. Selain pasien yang akan dioperasi juga diperiksa rapid tes dan swab,” ujar Agus.

Penanganan COVID-19 di Jawa Timur mengalami hambatan fasilitas kesehatan. Tingginya angka kasus berbanding terbalik dengan tingkat kematian yang tinggi.

Per 26 Juni, ada 10.901 kasus COVID-19 di Jawa Timur dengan 796 kasus meninggal (7,3 persen) serta 3.429 kasus sembuh. Angka kematian Jawa Timur melebihi nasional sebanyak 5,34 persen atau 2.683 kasus meninggal dari total kasus 50.187 pada hari sama.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Zakki Amali
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz